Liputan6.com, Jakarta Prevalensi merokok di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia untuk kategori perokok pria dewasa, perokok remaja, dan perokok anak.
“Sebanyak 3 dari 10 penduduk di Indonesia adalah perokok dan didominasi oleh pria. Selain itu, jumlah perokok anak dan perempuan juga terus meningkat,” ujar Nurul Luntungan dari Center for Indonesia’s Strategic Initiatives (CISDI) dalam diskusi Ruang.Temu, Kamis (6/9/2018), di Tierspace, Jakarta Selatan.
Baca Juga
Nurul menyebutkan, harga rata-rata rokok di Indonesia yang sangat murah jika dibandingkan dengan harga di negara-negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan bahkan India merupakan faktor utama kenapa prevalensi perokok di Indonesia masih tinggi.
Advertisement
Selain harga yang murah, rokok juga bisa dibeli dalam bentuk batangan yang ditemukan di para pedagang kaki lima. Artinya, rokok makin mudah dijangkau seluruh kalangan. Tak heran bila Indonesia menduduki peringkat ke-10 negara dengan harga rokok termurah dari 36 negara se-Asia Pasifik.
Temu 'Ruang' kedua yang diadakan oleh CISDI dan IDCOMM dengan mengundang beberapa social change makers, social influencers, dan komunitas gaya hidup ini mendiskusikan strategi yang tepat untuk mengurangi tingkat prevalensi merokok di Indonesia, terutama anak dan remaja.
Selain Nurul, diskusi juga menghadirkan dua pembicara lainnya yaitu Yasha Chatab (Pakar Branding dan Komunikasi Pemasaran) dan Laila Munaf (Pegiat Gaya Hidup Sehat dan Pendiri Sana Studio). Diskusi ini juga dimoderatori oleh Sari Soegondo, salah satu pendiri konsultan komunikasi IDCOMM.