Sukses

Pola Asuh Anak di Empat Negara Ini Unik dan Nyeleneh

Orangtua mempunyai pola asuh yang berbeda, unik, dan nyeleneh.

 

Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua dari masing-masing negara memiliki pola asuh yang berbeda-beda. Meski demikian tetap memiliki satu tujuan yang sama, menyiapkan si Kecil menjadi sosok yang mandiri dan berpikir dewasa.

Budaya, kebiasaan dan pola pikir sangat mempengaruhi pola asuh. Simak pola asuh yang unik di empat negara. Siapa tahu Anda juga ingin menerapkannya di rumah, seperti dikutip dari Veryweel pada Rabu, 19 September 2018.

Bayi di Norwegia tidur siang di luar rumah

Bayi-bayi di Norwegia, Swedia, dan Finland terbiasa tidur siang di luar rumah. Masyarakat di sana percaya dengan tidur di luar rumah akan berefek bagi perkembangan kesehatan anak-anaknya.

Bahkan saat cuaca dingin, bayi-bayi dikenakan pakaian tebal dan dibiarkan tidur di luar rumah. Hal ini karena menurut masyarakat setempat bayi lebih membutuhkan udara segar daripada di dalam ruangan yang malah bisa memicu flu.

Anak-anak di Finlandia banyak istirahat di tengah pelajaran

Anak usia sekolah dasar (SD) di Finlandia memiliki banyak waktu istirahat selama pejaran. Mereka istirahat 15 menit setiap belajar 45 menit. Dengan cara tersebut dipercaya membuat anak-anak jadi lebih fokus menerima pelajaran selanjutnya. Penting diketahui, sistem pendidikan di Finlandia adalah yang terbaik di dunia.

 

2 dari 2 halaman

Anak-anak di Jepang

Pelajar di Jepang gunakan transportasi publik sejak kecil

Sistem transportasi publik di Jepang memang sangat canggih, aman dan tepat waktu. Orangtua tak perlu panik saat melepas anaknya yang masih usia SD untuk menggunakan kendaraan umum. Ada petugas yang mengawasi, sopir yang terlatih serta keamanan kendaraan yang terjamin. Sejak kecil, anak-anak di Jepang terbiasa menggunakan transortasi publik sendiri.

Anak-anak Prancis makan siang sambil bersosialisasi

Tak ada kata buru-buru saat makan siang di Prancis. Anak-anak justru diajarkan untuk menikmati makanan, suapan demi suapan dan menghargai makanan yang mereka konsumsi. Oleh pihak sekolah, anak-anak diberikan waktu minimal 30 menit untuk menikmati makan siangnya. Konsep makan perlahan justru diajarkan karena dianggap lebih sehat dan bisa mencegah obesitas.

Penulis : Mutia / Dream.co.id

Â