Liputan6.com, Jakarta Pernah tidak menghitung berapa kali Anda kentut dalam sehari? Normalnya, rata-rata manusia kentut sekitar 20 kali dalam sehari. Jika lebih dari itu, mungkin ada masalah dengan sistem pencernaan Anda.
Ada beberapa kemungkinan frekuensi kentut jadi lebih sering dari hari biasa. Bisa karena asupan yang dimakan atau alergi terhadap makanan. Seperti dilansir Reader's Digest, Minggu (23/9/2018) berikut.
Baca Juga
1. Konsumsi brokoli dan kubis dalam jumlah banyak
Advertisement
Usai makan kubis, kacang, kol, brokoli juga bisa membuat seseorang kentut. Makanan tersebut kaya serat sehingga baik untuk menjaga sistem pencernaan, mengatur kadar gula darah, kolesterol dan berat badan. Namun, konsumsi makanan tersebut bisa membuat jadi kentut-kentut.
Perut dan usus kecil tidak dapat menyerap beberapa komponen seperti serat, gula, pati, Ketika gula yang tidak dapat dicerna mencapai susu besar, bakteri yang mendiami saluran pencernaan akan memakannya dan menghasilkan gas sebagai produk sampingan seperti disampaikan gastroenterolog, Rebekah Gross.
2. Makan terlalu cepat
Setiap kali makan atau minum, mulut juga menelan udara. Bila makan terlalu cepat, berarti akan lebih banyak udara yang masuk. Cara tubuh untuk mengeluarkannya lewat bersendawa atau kentut.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
3. Bakteri usus tak seimbang
Beberapa kondisi kesehatan seperti infeksi, diabetes atau komplikasi operasi bisa mengganggu keseimbangan bakteri usus. Sehingga menghasilkan gas berlebihan yang dikeluarkan lewat kentut.
4. Sindrom iritasi usus besar
Seseorang yang mengalami sindrom usus besar cenderung kentut berlebih, kembung dan diare. Lalu, saraf-saraf usus pada penderita sindrom iritasi usus besar juga sangat sensitif yang menyebabkan produksi gas bertambah di usus seperti diterangkan Gross.
"Olahraga, amat penting bagi orang dengan kondisi ini karena akan membantu mengeluarkan gas," katanya.
5. Tak cocok dengan produk olahan susu
Seseorang yang mendadak kentut-kentut usai mengonsumsi yoghurt, keju dan semua produk berbahan susu kemungkinan mengalami intoleransi laktosa. Yang disebabkan oleh kekurangan atau tidak adanya enzim laktase yang mencerna laktosa (gula pada susu), sehingga mengakibatkan perut kembung dan sering buang gas.
Â
Â
Advertisement