Liputan6.com, London, Inggris Sebuah laporan baru saja terungkap tentang kebiasaan unik Ratu Elizabeth II, yang membuat dirinya hidup lebih lama. Ternyata Yang Mulia Ratu biasa duduk di dalam lubang hamparan pohon ek (oak) yang mati sambil menikmati wiski.
Baca Juga
Advertisement
Setelah berburu seharian, Ratu Elizabeth II akan menuju Helimingham Hall di Suffolk untuk menyambangi pohon ek. Tollemache, pemilik Helmingham Park mengungkapkan, Ratu memang sering pergi ke Helmingham Park.
"Sang Ratu sering pergi ke sini (Helmingham Park) setiap musim dingin," kata Tollemache, dikutip dari Irish Mirror, Selasa (25/9/2018).
"Dan pohon ek yang mati punya rongga di tengah. Ratu biasa berlindung di dalam rongga sambil memiliki sedikit wiski di siang hari."
Ungkapan kebiasaan unik Ratu tergambarkan dalam foto berjudul "The Queen's Oak", hasil jepretan fotografer kerajaan, Adrian Houston. Pameran "A Portrait of a Tree" ini dilakukan di galeri Unit di Hanover Square, London, hingga 28 September 2018.
Dilansir dari Forbes, ada manfaat minum wiski. Studi dalam European Journal of Clinical Nutrition, Universitas Harvard, dan European Heart Journal menyimpulkan, jumlah alkohol maksimum tujuh gelas wiski kecil dalam seminggu akan mengurangi hingga tingkat tertentu risiko penyakit jantung. dan gagal jantung.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Pelihara hewan
Houston menulis dalam catatan pameran foto bahwa pohon ek sekarang sudah tidak ada lagi. Ia menambahkan, pohon itu sebagai simbol panjang umur karena hidup dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan umur panjang Ratu Elizabeth II. Misal, pemeriksaan medis rutin, mempertahankan diet yang baik, dan memelihara hewan peliharaan. Ratu diketahui punya hewan peliharaan anjing berjenis corgis.
"Mendapatkan respons positif dari hewan dapat membuat seseorang merasa lebih baik. Ini mungkin berefek pada sistem metabolisme untuk menghasilkan tingkat hormon positif yang lebih tinggi, yakni meningkatkan perasaan dan kesejahteraan hidup," kata Robert Petrella dari Lawson Health Research Institute, University of Western Ontario.
Advertisement