Sukses

Misteri 61 Tato pada Mumi Manusia Es Otzi

Ilmuwan berhasil menemukan 61 tato pada mumi manusia es Otzi, yang mana ada makna di balik tato tersebut.

Liputan6.com, Italia Sebanyak 61 tato ditemukan ilmuwan pada mumi manusia es bernama Otzi. Setiap tato hanyalah berupa satu set garis horizontal atau vertikal. Namun begitu, ada makna di balik puluhan tato tersebut.

Ilmuwan meyakini tato dibuat dengan tujuan perawatan terapeutik untuk sang manusia es. Ini karena pengelompokan tato cenderung berada di sekitar punggung bawah dan sendi, yang mana Otzi menderita penyakit degenerasi (gangguan) sendi dan tulang belakang.

Tato mungkin sebagai tanda untuk menentukan lokasi perawatan akupunktur yang dijalani. Namun, dalam temuan tato terbaru, para ilmuwan menemukan sekelompok tato di dada Otzi, yang mana di dada tidak ada tanda-tanda penyakit.

Melansir laman Discover Magazine, Selasa (25/9/2018), kemungkinan yang terjadi, manusia es Otzi mungkin menderita masalah kesehatan lain, yang menyebabkan rasa sakit di daerah dada, tetapi hal tersebut tidak dapat diidentifikasi sekarang.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Proses pembuatan tato manusia es

Antropolog menemukan tinta tato pada mumi Otzi berusia 5.300 tahun dengan menggunakan teknik pencitraan baru.

Studi awal mendeteksi sekitar 49-57 tato, yang akhirnya meningkat menjadi 59 tato. Penghitungan pun makin bertambah seiring waktu karena tato sulit untuk dilihat. Hal ini terkendala, kulit mumi sudah lapuk dan kecokelatan.

Tato itu kemungkinan besar diterapkan dengan cara menusuk lapisan atas kulit dan menggosoknya dengan arang, yang ditandai kulit mumi gelap dan tinta tato hitam.

Para ilmuwan menggunakan teknik pencitraan multispektral, yang mendeteksi perbedaan warna pada kulit. Cara ini meningkatkan efek kontras pada tubuh manusia es.

Temuan soal tato dipublikasikan pada minggu ini di Journal of Cultural Heritage.

Manusia es Otzi ditemukan pada September 1991. Dua turis menemukan mumi di gletser Pegunungan Alpen, Italia. Sejak saat itu, para ilmuwan menganalisis mumi untuk melukiskan gambaran, seperti apa hidup pada awal Zaman Perunggu sekitar 5.300 tahun yang lalu.

"Kami sekarang tahu, dia menderita berbagai penyakit degeneratif dan akhirnya meninggal karena luka panah yang menancap pada bahu," tulis ilmuwan dalam jurnal.