Sukses

Dalam Semalam 6 Pasien Gempa Palu Jalani Operasi Patah Tulang

Dokter bedah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah berhasil mengoperasi enam pasien korban gempa Palu yang patah tulang dalam waktu semalam.

Liputan6.com, Palu Tak butuh waktu lama. Dalam semalam para dokter bedah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah berhasil mengoperasi enam pasien korban gempa Palu, Sulawesi Tengah yang mengalami patah tulang.

Kinerja dokter bedah yang menangani pasien korban gempa Palu berkat IGD yang sudah kembali difungsikan pada Rabu (3/10/2018). Malam harinya dokter langsung melakukan operasi patah tulang.

“IGD ini baru bisa difungsikan kemarin. Semalam, kami sudah operasi enam pasien patah tulang. Hari in (Kamis, 4 Oktober 2018) mungkin akan lebih banyak lagi pasien berdatangan,” Ketua Tim Medis RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Yogi Prabowo di Palu.

Dikutip dari keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (5/10/2018), relawan dokter yang bertugas di RS Sis Aljufri sementara ini ada 13 dokter dari RSCM Jakarta. Tim dokter terdiri dari dokter spesialis orthopaedi, spesialis anestesi, spesialis penyakit dalam, dokter emergency, dan perawat.

Selain itu, ada juga dokter umum dan perawat yang berasal dari RS Sis Aljufri sendiri. Mereka ikut membantu menangani korban gempa dan tsunami Palu.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dokter mulai tersebar di berbagai pelosok pengungsian

Yogi menambahkan, tenaga kesehatan yang datang ke daerah bencana di Palu cukup banyak. Mereka tinggal dikirimkan ke wilayah-wilayah terdampak di Palu, Donggala, dan Sigi.

“Memang (pengiriman dokter ke wilayah terdampak) sedang diatur. Sedikit demi sedikit sudah ada dokter yang disebar ke pelosok pengungsian, ada juga ke rumah sakit lain,” ujar Yogi.

Semua bantuan sangat dibutuhkan oleh para korban bencana, termasuk obat-obatan. Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Achmad Yurianto mengatakan, stok obat dijamin mencukupi. Pasokan obat, termasuk logistik lainnya memang harus cukup untuk setiap jangka waktu satu minggu berikutnya.