Sukses

UNICEF Ikut Tangani Anak Korban Tsunami Palu yang Terpisah dari Keluarga

UNICEF ikut bantu menangani anak-anak korban tsunami Palu yang terpisah dari keluarga dan tanpa didampingi orangtua.

Liputan6.com, Palu, Sulawesi Tengah United Nations Children's Fund (UNICEF), sebuah organisasi naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak ikut membantu anak-anak korban gempa dan tsunami Palu. Identifikasi anak-anak yang terpisah dari keluarga dan tanpa pendamping dilakukan.

Upaya UNICEF menangani anak-anak korban tsunami Palu juga bekerjasama dengan tim pekerja sosial dari Kementerian Sosial. Tidak ada angka resmi mengenai jumlah anak-anak yang terpisah.

Namun, laporan-laporan awal mengindikasikan tingginya jumlah anak-anak yang terpisah. Dalam keterangan rilis UNICEF, ditulis Sabtu (6/10/2018), sebanyak 12 posko telah didirikan di wilayah-wilayah terdampak tsunami Palu untuk mengidentifikasi anak-anak yang kemungkinan terpisah dari keluarga mereka atau tidak didampingi orang tua.

Pesan-pesan identifikasi dan rujukan tentang anak-anak yang terpisah dan tanpa pendamping telah disebarkan melalui media digital. Papan-papan pengumuman di lokasi-lokasi pengungsian juga jadi sarana untuk menginformasikan anak-anak yang terpisah.

"Sejak gempa dan tsunami terjadi di Sulawesi Tengah, UNICEF telah memobilisasi sumber daya mendukung respons darurat pemerintah,” kata Kepala Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, Amanda Bissex.

Di hari-hari mendatang, UNICEF juga akan mendirikan ruang-ruang ramah anak, ruang kelas temporer dan membagikan perlengkapan rekreasi untuk membantu anak-anak mengatasi dampak bencana gempa dan tsunami Palu.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bantu dengan sistem pelacakan

UNICEF membantu Kementerian Sosial untuk mengimplementasikan basis data Primero, satu-satunya sistem yang tersedia di Indonesia untuk membantu pelacakan dan reunifikasi keluarga. Primero yang dikembangkan ini terkoordinasi dengan pemerintah sebelum gempa dan tsunami Palu terjadi.

Ketika kedaruratan bencana terjadi, anak-anak membutuhkan perlindungan khusus agar keamanan dan kesejahteraan terjamin. UNICEF dan Kementerian Sosial mempersiapkan pekerja sosial untuk menangani kasus kekerasan, pelecehan atau eksploitasi yang mungkin terjadi.

Untuk membantu anak-anak menghadapi bencana, lanjut Amanda, UNICEF dan para mitra akan memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak yang terkena dampak bencana.