Liputan6.com, Palu, Sulawesi Tengah Guna memenuhi pasokan air bersih, Palang Merah Indonesia (PMI) terus mengirimkan armada truk tangki air serta sarana dan prasarana air bersih. Krisis air bersih di lokasi terdampak pasca gempa bumi dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah masih dirasakan warga.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah warga korban tsunami Palu masih mengeluhkan persoalan air bersih. Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Arifin M Hadi.
“Ketersediaan air bersih menjadi yang utama dalam kondisi darurat semacam ini. Adanya pengiriman truk rangki air bersih ini sebagai bentuk pelayanan penting PMI untukmemastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi. Tentunya, demi keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi,” ucap Arifin dalam keterangan rilis PMI, Minggu (7/10/2018).
Sebanyak 20 unit truk tangki air dari berbagai regional PMI dikirimkan ke beberapa lokasi di Sulawesi Tengah. Truk tangki air bersih setiap hari beroperasi memasok kebutuhan pengungsi yang tersebar di beberapa titik di sejumlah lokasi terparah gempa dan tsunami Palu.
Simak video menarik berikut ini:
Tiga posko area distribusi air bersih
Kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama. PMI masih fokus pada distribusi air bersih.
"Kita masih fokuskan mendistribusikan air bersih ke tenda-tenda pengungsian korban gempa bumi tsunami dan lumpur, yang melanda Kabupaten Donggala, Kota Palu, dan Kabupaten Sigi Biromaru," tambah Arifin.
Distribusi air terbagi menjadi tiga posko PMI, yaitu Posko Donggala, Posko Palu dan Posko Sigi. Posko ini yang mengatur jadwal pendistribusian air yang dilakukan setiap hari.
Jadwal distribusi air bersih juga perlu berdasarkan assesment (penilaian) terlebih dahulu dari para relawan.
PMI menggunakan sumber air dari PDAM sambil menunggu PMI membuat Pusat Air di salah satu titik di Pinggiran Kota Palu. Pusat air ini bisa memproduksi sendiri air bersih untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK) pengungsi.
Advertisement