Sukses

Diklaim Bisa Sembuhkan Gay dan Autisme, Produk Fermentasi Kubis Ini Dapat Peringatan

Jus kubis yang difermentasi ini diklaim mampu menyembuhkan berbagai penyakit seperti kanker hingga membuat orang gay dan autisme kembali "normal"

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita mengklaim bahwa fermentasi jus kubis yang dia produksi dapat menyembuhkan kanker, menumbuhkan kembali anggota tubuh, dan "menyembuhkan" orang gay dan autisme. Perempuan ini diperingatkan oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) di Amerika Serikat karena klaim kesehatan palsunya.

Warga Ohio ini, Jillian Epperly, menerima surat peringatan dari FTC setelah dia memberikan pernyataan tentang manfaat fermentasi kubisnya di laman JillyJuice.com.

"Adalah melanggar hukum untuk membuat klaim kesehatan, baik secara langsung atau tidak langsung, melalui iklan atau cara lain, tanpa dukungan ilmiah yang memadai pada saat klaim dibuat, atau untuk melebih-lebihkan manfaat produk atau layanan yang Anda promosikan," tulis surat tersebut seperti dikutip dari Buzzfeednews.com pada Kamis (11/10/2018).

FTC mendesak Jillian meninjau semua klaim dari produknya serta memastikan semuanya didukung oleh sumber ilmiah yang kompeten dan bisa dipercaya. Hal ini juga membuat Epperly beserta produknya harus diperiksa.

Selain itu, dia terancam harus mengembalikan semua uang dari orang-orang yang sudah membeli fermentasi kubis itu.

Pada Maret lalu, BuzzFeed News melaporkan bahwa Epperly, yang tidak memiliki pelatihan atau pendidikan medis, memiliki sebuah teori aneh. Dia mengatakan bahwa berbagai penyakit dapat diatasi dengan meminym jus kubis asin yang difermentasi. 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

2 dari 2 halaman

Klaim Tidak Didukung Ilmu Kedokteran

Klaim yang dia unggah di Facebook akhir 2017 ini membuat grupnya diikuti hingga 58 ribu anggota. Dasar dari teorinya adalah, penyakit disebabkan oleh parasit dalam usus yang disebut "candida". Jus kubisnya diklaim membersihkan berbagai "penyerbu" dalam sebuah diare.

Para ahli mengatakan, ide-ide tersebut tidak didukung oleh ilmu kedokteran. Mereka memperingatkan bahwa ramuan itu bisa berbahaya bagi orang-orang dengan kondisi tertentu.

Ketika produknya mulai mendapat perhatian dari Bagian Perlindungan Konsumen Ohio, dia mengklaim bahwa sumbernya bisa dipercaya.

"Saya mendapatkan semua informasi dari PubMed, dari pemerintah, dan saya menarik semuanya bersama-sama untuk memiliki niat yang berbeda," ujarnya dalam sebuah video di bulan April.

Setelah disurati FTC, dia banyak menghapus informasi dari laman JillyJuice.com. Namun, dia mengatakan bahwa siapapun yang tertarik dapat menemukan detail tersebut dalam bukunya yang baru-baru ini diterbitkan.

"FTC memaksa saya untuk tidak memberi Anda informasi gratis," tambahnya. "Kamu harus membelinya!"

Saksikan juga video menarik berikut ini: