Liputan6.com, Jakarta Sekalipun tak banyak disorot oleh media, menjadi pemenang ASEAN Autism Games 2018 tetap menjadi suatu kebanggaan. Seperti yang dirasakan oleh Ruben Rotty.
Ruben adalah seorang pelajar SMA kelas 12 di Sekolah Tunas Indonesia. Dia menjadi pemenang medali perak cabang olahraga lari ASEAN Autism Games 2018 lalu.
Baca Juga
Ruben sendiri mengatakan, dirinya pertama kali mengikuti olahraga sprint pada 2016. Bersama dengan sang pelatih, Rosi, dia diberikan latihan untuk menjadi yang tercepat dalam olahraga ini.
Advertisement
"Saya diberikan latihan, bagaimana larinya, posisi yang benar, bagaimana fokus, bagaimana larinya cepat. Jadi terimakasih buat Mister Rosi," kata Ruben kepada Health Liputan6.com ketika ditemui di sekolahnya di Bintaro, Tangerang Selatan. Ditulis Selasa (30/10/2018).
Ruben mengatakan, dirinya sempat merasa gugup ketika mengikuti kejuaraan tersebut. Salah satu yang membuatnya deg-degan adalah rasa takutnya akan kekalahan.
"Takut kalah, takut salah," kata Ruben sambil tertawa.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Tetap menghadapi kesulitan
Pelajar autis berusia 18 itu mengatakan, dirinya takut pada mereka yang bisa berlari lebih cepat dari dirinya. Salah satunya adalah teman sekolahnya yang meraih emas, Michael Anggito Baskoro.
Ruben mengatakan, ayah dan ibunya, Frederik Rotty dan Haryani Martokoesomo Rotty, sangat mendukungnya untuk ikut dalam perlombaan yang juga diikuti beberapa negara tersebut.
"Sangat mendukung, memberi motivasi. Mereka juga bekerja di organisasi namanya YAI (Yayasan Autisme Indonesia)," kata Ruben.
Menurut pelajar yang juga kerap memiliki kemampuan melukis itu, dirinya ingin menjadi inspirasi bagi teman-temannya, terutama mereka dengan autisme.
"Pesan saya, yang penting (tetap) seru dan senang. Yang penting usaha menghadapi kesusahan. Terus berusaha tapi yang penting ada gembiranya," ujar Ruben.
Advertisement