Liputan6.com, Jakarta Untuk menyukseskan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) fase II di luar Pulau Jawa, kepercayaan masyarakat bahwa vaksin MR itu aman perlu dibangun. Ini dikarenakan masih banyak orangtua yang takut dan belum sepenuhnya yakin bahwa vaksin MR itu aman.
Baca Juga
Advertisement
Vinod Bura dari WHO Indonesia mengungkapkan, mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa vaksin MR aman digunakan termasuk poin utama. Ia memberi contoh Aceh yang capaian targetnya per 31 Oktober 2018 sebanyak 7,98 persen.
Walaupun capaian Aceh termasuk provinsi yang terendah cakupan imunisasi MR, angka tersebut sedikit meningkat dari per 10 September 2018 yang sebesar 4,94 persen.
"Mengembalikan kepercayaan masyarakat ini memang butuh proses. Provinsi Aceh naik cakupan imunisasi MR dalam waktu tiga bulan (Agustus-Oktober 2018). Mereka mulai melaksanakan imunisasi MR lagi," jelas Vinod dalam acara hasil evaluasi Pelaksanaan Imunisasi MR Fase II di Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Jumat (2/11/2018).
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Lindungi anak dari campak dan rubella
Vinod menambahkan, Kementerian Kesehatan juga perlu mempertimbangkan strategi imunisasi MR di Sulawesi Tengah, yang mana di sana sedang masa pemulihan gempa dan tsunami.
"Untuk imunisasi MR di Sulteng, Kemenkes perlu pertimbangan strategi lagi. Berikan juga kesempatan anak-anak yang belum diimunisasi MR," tambahnya.
Campak dan rubella hanya bisa dicegah dengan vaksin MR. Oleh karena itu, perlindungan efektif agar anak tidak kena campak dan rubella dengan vaksin MR.
"Buat anak-anak yang belum divaksin MR, risiko campak dan rubella bisa dialami. Virus akan mencari jalan ke seseorang belum terinfeksi. Perlindungannya ya dengan vaksin MR," tutup Vinod.
Advertisement