Sukses

PBB: Lapisan Ozon Pelindung Bumi Mulai Sembuh dari Kerusakan

Lapisan ozon yang selama ini rusak akibat penggunaan aerosol diklaim perlahan mulai sembuh

Liputan6.com, Jakarta Lapisan ozon pelindung bumi perlahan mulai sembuh dari kerusakan akibat penggunaan aerosol dan pendingin. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah laporan Persatuan Bangsa-Bangsa baru-baru ini dan disampaikan di sebuah konferensi di Quito, Ekuador.

Melansir New York Post pada Selasa (6/11/2018), lapisan ozon menipis sejak akhir 1970-an. Para ilmuwan segera menyerukan agar penggunaan bahan kimia yang dapat merusaknya tidak lagi digunakan.

Seruan para ilmuwan membuahkan hasil. Dari studi tersebut kini didapati lapisan ozon di atas belahan bumi utara akan benar-benar membaik pada 2030-an dan lubang ozon yang menganga di Antartika akan hilang di 2060-an.

"Ini benar-benar kabar baik," kata Kepala Ilmuwan Bumi di NASA's Goddard Space Flight Center yang juga  peneliti di laporan tersebut.

"Jika zat-zat perusak lapisan ozon terus meningkat, kita akan melihat efek yang sangat besar. Kita harus menghentikan itu," ujar Newman.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Penggunaan CFC

Lapisan ozon memiliki peran besar melindungi manusia dan tumbuhan lain. Lapisan ini berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang menyebabkan kanker kulit, kerusakan tanaman, dan berbagai permasalahan lainnya.

Penggunaan bahan kimia buatan manusia yang disebut chlorofluorocarbons (CFC) melepaskan klorin dan bromin, mulai merusak lapisan ini.

Pada 1987, negara-negara di seluruh dunia menyetujui Protokol Montreal yang berisi tentang penghapusan CFC, serta penggantian kaleng semprot dalam bisnis di masa mendatang.

Namun, hal ini belum sepenuhnya berhasil. Beberapa masalah masih bisa terjadi.

"Kita hanya berada pada titik di mana pemulihan mungkin telah dimulai," kata Brian Toon dari University of Colorado yang tidak termasuk dalam penelitian tersebut.

Dia juga melihat beberapa pengukuran ozon yang belum meningkat.

 

3 dari 3 halaman

Masalah Teknologi Baru

Masalah lain yang juga diungkapkan dalam laporan tersebut muncul dari teknologi baru yang memperlihatkan peningkatan emisi dari CFC di Asia Timur.

Karena itu dibutuhkan pengganti untuk pendingin mobil dan kulkas dengan bahan yang tidak memperburuk pemanasan global. Newman juga mengatakan, amandemen terhadap Protokol Montreal yang berlaku tahun depan akan mengurangi penggunaan beberapa gas tersebut.

Â