Sukses

Kesabaran, Kunci Lely dan Habibie Mengasuh Anak Kembar 5 AIUEO

Orangtua dengan satu anak perempuan dan lima anak kembar laki-laki ini punya tips dalam mengurus anak-anaknya di AIUEOS Family. Apa itu?

Liputan6.com, Jakarta Mengurus anak kembar bukan perkara mudah. Karena itu, Lely Solihati (34) dan Habibie Ahmad Akbar (32) dari AIUEOS Family memiliki cara sendiri dalam mengurus kelima anak kembar ditambah putri sulungnya.

Pasangan yang memiliki usaha di bidang fotografi ini mengatakan, kesabaran adalah kunci bagi mereka yang memiliki anak kembar dan lebih dari tiga orang.

"Yang pertama intinya harus sabar. Sabar menghadapi situasi seperti ini. Karena kadang kita suka emosional. Kalau misalkan marah pun ada yang meledak, main tangan. Untunglah sampai saat ini kami AIUEOS tidak pernah seperti itu," ujar Lely kepada Health Liputan6.com beberapa waktu lalu. Ditulis Selasa (6/11/2018).

Selain itu, disiplin juga menjadi cara Lely dan Habibie dalam mengurus anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar semuanya menjadi lebih tertata dan tidak rumit.

"Mengajari anak disiplin. Ajari juga anak ketika melakukan kesalahan harus minta maaf, terutama sama saudaranya," tambah Habibie saat mereka bertandang ke kantor Kapanlagi Youniverse, Gondangdia, Jakarta.

Yang pasti, ketika memiliki anak kembar atau lebih dari tiga yang dibutuhkan adalah kerja keras. Habibie mengatakan, punya anak satu saja sudah memiliki kesulitannya tersendiri, apalagi memiliki anak kembar lima.

"Jadi harus selalu kerja keras, tapi tidak lupa waktu untuk mengurus anak," kata Habibie menambahkan. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Membagi waktu dengan pekerjaan

Dalam berkegiatan sehari-hari, Habibie dan Lely juga tidak pernah lupa akan pekerjaannya. Mereka harus pandai membagi waktu dan peran antara bekerja dan mengurus keenam putra-putrinya.

"Waktu awal-awal saya lebih fokus urus anak. Pekerjaan ditinggal dulu. Jadi selama dua tahun saya benar-benar meninggalkan pekerjaan. Tapi usia dua tahun sekarang kan mereka sudah mulai sekolah," ujar Lely yang merupakan seorang newborn photographer dan membuka usaha make-up.

Karena itu, Lely dan sang suami sudah mampu membagi waktu mereka antara bekerja dan mengurus anak.

"Biasanya dari pagi sampai sore, saya dan suami fokus ke pekerjaan. Paling kita di pagi dan malam saja mengurus anak," kata Lely.

Habibie mengatakan, Lely hanya menerima tawaran pekerjaan di jam-jam sekolah. Hal tersebut mereka lakukan agar tidak mengganggu kegiatan mengurus keenam buah hatinya.

Habibie juga mengatakan, dalam mendidik keenam anaknya, mereka tidak pernah melakukan suatu hal yang bersifat mendisiplinkan dengan kekerasan.

"Kami tipe orang yang sabar. Jadi marah pun masih bisa dikontrol. Makanya saya bilang ini harus ekstra sabar," kata Habibie.