Liputan6.com, Jakarta Seorang pria Pakistan berusia 19 dibawa ke rumah sakit dengan sensorium yang diubah. Ia ditemukan mengalami asidosis gap anion atau asidosis metabolik. Kondisi ini berupa ketidakmampuan ginjal mengeluarkan asam berlebih.
Pasien mengalami cedera ginjal parah. Pada awalnya, ia niat bunuh diri dengan menegak minyak transformator. Namun, ia tidak tahan dengan efek minyak transformator tersebut.
Baca Juga
Minyak transformator merupakan cairan dari hasil pemurnian minyak mentah. Minyak ini biasanya digunakan untuk isolasi dan pendinginnya mesin transformator.
Advertisement
Laporan dari Journal of Medical Case Reports yang dipublikasikan pada 10 Oktober 2018 menunjukkan, pasien yang tak disebut namanya ini menderita edema serebral--peningkatan jumlah air dalam otak. Dengan kata lain, otak mengalami peradangan.
Gejala yang dialami, ia mulai mengeluh sakit kepala dengan episode agitasi dan delirium. Pada episode ini pasien mengalami kebingungan parah dan kemampuan penurunan otak.
Â
Â
Cuci darah
Gejala pada otak yang menurun pun berujung pada fungsi ginjal menurun. Pasien pria menerima perawatan hemodialisis (cuci darah).
Setelah menerima hemodialisis, pasien perlahan-lahan pulih. Gejala sakit kepala sembuh.
Setelah dirawat 10 hari, pasien pria pun boleh pulang dan harus tetap konsultasi.
Advertisement