Â
Liputan6.com, Jakarta Beragam aktivitas Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2018 tak lepas dari kegiatan keagamaan yang juga ditanamkan oleh para fasilitator. Mulai dari salat berjamaah di Masjid, hingga kebaktian oleh peserta pemeluk Nasrani.
Baca Juga
Perwakilan Fasilitator, Hendi Supriansyah Mahyudin (25) mengatakan, kegiatan keagamaan ditanamkan KPN 2018 adalah terbosan baru. Tujuannya untuk menanamkan pengendalian diri lewat hati kepada Maha Kuasa.
Advertisement
"Insya Allah tanpa kontrol dari kita manusia, mereka pun bisa bergerak, artinya hati mereka, spritual mereka tergerak," kata Hendi, fasilitator kegiatan salat berjamaah saat berbincang Liputan6.com, Senin (5/11/2018).
Â
Kegiatan Keagamaan
Â
Senada, Yunus Wanggai(23) menambahkan, kegiatan spiritual kadang terasa bikin peserta tidak siap. Namun, dengan penerapan secara bertahap dan bekelanjutan, diharapkan peserta dapat menyerap dengan hati sehingga membuka inspirasi sepulang ke provinsi masing-masing.
"Mereka pulang ada di masyarakat, tergerak hati dan mereka mulai melaksanakan ibadah, sehingga menjadi berdampak kegiatan agama ini,?membuat perubahan secara pribadi," kata fasilitator yang mendampingi ibadah Minggu ini.
Sebagai alumni KPN, keduanya berharap dengan kuatnya iman pemuda/i bangsa, kelak Indonesia di masa depan dapat menjadi lebih baik. Memilki kemampuan dan keahlian mumpuni, juga taqwa kepada agama sesuai dengan amalan sila pertama Pancasila.
"APBN digunakan kegiatan ini sangat besar. Makanya kalau hasilnya tidak ada ini istilahnya dalam Islam itu dosa besar, karena pakai duit umat. Jadi adik-adik ini dididik dengan baik dan pulang nanti, minimal bisa bergerak otomatis dengan tulus ikhlas untuk bangsa dan negara," kata Hendi
Penulis : Muhammad Radityo Priyasmoro
Advertisement