Â
Liputan6.com, Jakarta Kakak dan adik selalu bertengkar atau berkelahi adalah hal yang lumrah. Selama tidak saling pukul, orangtua sebaiknya tidak ikut campur terlebih dahulu
Baca Juga
Orangtua harus tahu kapan harus campur tangan atau cukup duduk diam dan mengawasi. Perselisihan serta konflik antara kakak dan adik ini sebenarnya membuat anak-anak belajar.
Advertisement
Mereka bisa mempelajari karakter masing-masing, menganalisis situasi, hingga membuat resolusi karena tak mau lagi terjadi konflik. Tentunya untuk bisa mendapat itu semua, orangtua perlu memberikan bimbingan.
"Anak-anak yang sangat kecil dapat memahami hal dasar soal keadilan. Bicarakan pada anak agar semua berusaha untuk berbagi dan adil. Selalu ingatkan tak ada yang boleh berkata kasar, memukul apalagi menendang, itu adalah hal buruk," ujar Robin McLure, seorang pakar pengasuhan seperti dikutip dari Verywell.
Â
Orangtua Kasih Contoh
Orangtua tentu perlu mencontohkannya. Untuk itu usahakan jangan bertengkar di depan anak. Jika memang berbeda pendapat, lakukan perdebatan secara tenang dan bebricara bergantian.
"Berikan contoh perilaku yang diharapkan setiap saat. Ingat, anak-anak Anda sedang menonton dan pasti menirunya," kata McLure.
Saat anak-anak bertengkar cobalah tunjukan kendali diri. Meminta mereka berhenti sebentar dengan mata yang fokus dan suara yang bulat. Hal ini justru lebih efektif bagi anak, daripada teriakan kencang untuk menghentikannya.
"Biarkan anak-anak menyelesaikannya sendiri konfliknya, bisa memberi saran tapi biar mereka yang membuat keputusan. Beri tahu konsekuensinya jika konflik tersebut tak diselesaikan agar anak belajar menganalisis situasi," ungkap McLure.
Penulis : Mutia/Â Dream.co.idÂ
Advertisement