Sukses

Kenali, Plus Minus 4 Jenis Diet yang Sedang Hit

Mulai dari diet karbo hingga diet keto. Apa keunggulan dan kekurangan diet tersebut? Ahli gizi RSHS Bandung punya jawabannya.

Liputan6.com, Bandung Ada banyak program diet yang kini tengah populer. Hal ini kerap membuat bingung untuk memilih jenis diet seperti apa yang harus diikuti agar program penurunan berat badan berhasil sempurna. Lalu, mana yang paling baik?

Menurut ahli gizi (dietisien) dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, Dyah Widyastuti, dampak diet bisa berbeda-beda antara individu. Jadi, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi.

"Karena dampak diet kadang berbeda-beda terhadap setiap individu. Setiap jenis diet tentunya mempunyai keuntungan dan kelebihannya masing-masing," kata Dyah dalam keterangannya ditulis Sabtu, (17/11/2018).

Sejauh ini terdapat lima program diet yang populer alias hit di masyarakat. Mari kenali satu per satu plus minus diet tersebut.

1. Diet karbo

Diet ini cenderung menghindari sumber-sumber karhohidrat. Pada diet ini, dilakukan pengurangan asupan karbohidrat seperti konsumsi nasi. Selain nasi, bahan-bahan makanan lain yang mengandung karbohidrat juga dihindari.

"Diet ini banyak dilakukan oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan karena banyak yang meyakini bahwa diet karbo ini dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Diet ini banyak dilakukan oleh semua usia," ujar Dyah.

Bila diet ini dijalankan dengan cara tepat, berat badan akan cepat turun. Namun ingat, bila dibandingkan dengan diet gizi seimbang, diet karbo lebih punya risiko. 

 

 

 

2 dari 4 halaman

2. Diet mayo

Jenis diet kedua adalah diet mayo yang sebenarnya cenderung ke arah gizi seimbang. Pada diet ini persentasenya lebih banyak jenis sayuran dan buah-buahan yang disantap. Dua makanan tersebut merupakan sumber vitamin dan mineral. Sementara itu, untuk jenis karbohidrat dan proteinnya ada dalam posisi agak seimbang. Namun demikian, ada hal-hal yang harus dipantang dalam diet mayo seperti penggunaan garam.

"Dalam garam sendiri kandungan yang terbanyaknya adalah mineral yang merupakan penyimpan air dalam tubuh. Secara teori, diet mayo akan berhasil bila dilakukan rutin selama 13-14 hari," jelas Dyah.

Dyah menambahkan apabila diet mayo tidak dilakukan secara rutin, maka diet ini dianggap gagal. Berdasarkan pengalamannya menjadi ahli gizi di rumah sakit rujukan se-Jawa Barat, seseorang yang gagal biasanya tidak melanjutkan sehingga hasil yang diharapkan tidak tercapai, bahkan berat badan kembali ke sebelum diet.

3 dari 4 halaman

3. Diet Keto

Selain diet mayo dan diet karbo tutur Dyah, terdapat pula jenis diet yang sedang nge-hits yaitu diet keto. Pada program diet keto, asupan lemak dan proteinnya tinggi sedangkan karbohidratnya sangat rendah.

"Kita tahu bahwa karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Dalam diet ini, asupan karbohidratnya rendah, maka sumber energi selanjutnya diharapkan akan didapat dari lemak dan protein," ungkapnya.

Pada diet ini, 70 hingga 75 persen energi berasal dari lemak, bisa juga dari protein daging yang dimasak. Pengolahan makanan diet ini, juga harus melalui pemasakan seperti digoreng dan dalam bumbunya bisa ditambahkan santan sehingga capaian lemaknya mencapai persenan yang ditargetkan untuk menopang keberadaan energi.

Kerugian diet keto ini apabila dijalankan dengan waktu yang lama, maka dikhawatirkan akan mengakibatkan berkurangnya massa otot karena yang disedot itu lemak dan protein dari otot.

4 dari 4 halaman

4. Diet food combining

Berbeda dengan konsep makan diet keto, saat orang menjalankan diet food combaning diminta untuk banyak makan buah dan sayuran.

"Dalam menu diet food combaning, pagi-pagi bisanya tidak didapati makan berat, tapi cukup dengan jus saja. Bila kondisi pencernaan kita sehat mungkin pola seperti ini tidak akan berpengaruh buruk, namun bila kondisi kita memang ada permasalahan di lambung tanpa berkonsultasi maka akan menimbulkan efek yang lebih parah lagi," jelasnya.

Dyah menyarankan kepada masyarakat yang menginginkan berat badan dan tubuh ideal dengan menjalani program diet khusus, sebaiknya tidak coba-coba untuk menjalankannya. Lebih baik ke profesional seperti ahli gizi atau dokter spesialis gizi klinik agar bisa dilakukan kajian, lalu dicocokkan dengan dietnya. Selain itu, pemantauan ahli saat menjalani diet perlu dilakukan. 

 

Saksikan juga video menarik berikut