Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua tentu berharap menjadi yang terbaik bagi buah hatinya. Apalagi orangtua zaman sekarang ya, tidak sedikit yang belajar pola asuh baik lewat buku maupun seminar.
Terkadang, masih muncul ketakutan dalam diri orangtua, 'Sudah benar belum ya pengasuhanku?'. Sesungguhnya setiap orangtua memiliki gaya atau konsepnya sendiri soal pola asuh. Tapi satu yang pasti semua orangtua ingin menjadikan anak-anaknya sebagai pribadi yang baik.
Baca Juga
"Dalam pekerjaan saya sebagai seorang psikolog klinis, ada tanda yang saya lihat dan bisa dijadikan acuan untuk tahu ketika orangtua sudah menerapkan pola asuh yang tepat," ujar psikolog Nadene van der Linden seperti dilansir laman Parent.
Advertisement
Berikut lima tanda tersebut:
1. Anak memperlihatkan emosinya di depan orangtua
Terkadang memperlihatkan emosi secara gamblang atau bahkan mengungkapkany secara lisan sangat sulit bagi anak-anak. Kemampuan anak untuk berkata 'aku sedih, mau menangis', 'aku marah/ kesal bunda' atau 'aku senang sekali hari ini', pertanda kalau orangtua sudah mencontohkan mengekspresikan emosi dengan baik.
"Ini merupakan pertanda penting kalau anak merasa aman secara emosional dengan orangtuanya," ujar Linden.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut
Â
2. Anak datang ke orangtua saat menghadapi kesulitan
"Saya tahu bahwa orangtua melakukan peranan mengagumkan saat anak mereka mendatanginya pertama kali saat tertimpa masalah. Ini berarti orangtua telah menyediakan rasa yang begitu aman untuk anak, termasuk ketika mereka membutuhkan pertolongan," ungkap Linden
3. Anak bisa berdiskusi apapun tanpa takut reaksi orangtua
Ini adalah tanda positif dari hubungan orangtua dan anak yang mampu menerima, terbuka, dan fleksibel. Beberapa orangtua tanpa disadari membatasi komunikasi dengan anaknya melalui perilaku. Seperti terlalu bereaksi terhadap pikiran atau perasaan yang tidak mereka sukai atau yang mempertanyakan perilaku mereka sebagai orangtua.
Â
Advertisement
4. Masukan orangtua tidak berlabel
Orangtua yang mengagumkan adalah yang memberikan umpan balik yang tidak mengkritisi perilaku dan menghindari label seperti 'buruk', 'nakal', 'serakah', dan 'malas'.
5. Mendorong anak untuk mengejar minat dan bakat
Mengejar minat dan bakat membantu anak merasakan kepuasaan dan prestasi. Ini dapat secara positif membantu anak melewati masa remajanya dengan baik dan membantunya agar terhindar dari pengaruh buruk. Fokus anak pun jadi lebih pada minta dan bakatnya, bukan hal yang tidak penting.
Â
Penulis: Mutia/dream.co.id