Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Gairah Seks Kembali Melonjak dengan Suplemen Berikut

Gairah seks dapat terbangun kembali berkat konsumsi suplemen yang direkomendasikan ahli gizi.

Liputan6.com, Jakarta Gairah seks bisa berubah-ubah. Ada kalanya gairah seks rendah karena perubahan hormonal, energi rendah, dan stres. Minum alkohol dan kelelahan juga bisa dikaitkan dengan dorongan seks rendah.

Demi membangun gairah seks, suplemen dapat membantu Anda. Beberapa penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan, ginseng mungkin sangat efektif mendukung libido pria.

Sebuah studi pada 90 partisipan mengungkapkan, kepuasan seksual yang lebih besar dirasakan setelah konsumsi ekstrak ginseng. Ahli gizi Rick Hay merekomendasikan, beberapa suplemen lain untuk meningkatkan gairah seks.

Vitamin E

Rick menyampaikan, vitamin E dapat mendorong gairah seks. Ini karena vitamin E meningkatkan kadar testosteron sehingga stamina dan hasrat seks kian bergelora, dilansir dari Express, Senin (19/11/22018).

Pada pria, vitamin E meningkatkan jumlah sperma dan melancarkan pergerakan (motilitas) sperma. Penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Andrology mencatat, partisipan yang minum suplemen 400 mg vitamin E menunjukkan peningkatan dalam motilitas sperma.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Vitamin B dan Zinc

Vitamin B membantu untuk memelihara sistem saraf dan meningkatkan mood, menurut Rick.

Zinc dapat meningkatkan kadar testosteron, yang juga akan membantu meningkatkan hasrat seksual, menurut studi Journal of Human Reproductive Sciences.

Penelitian telah menunjukkan asam lemak omega 3 dapat mengurangi kecemasan dan depresi. Asam lemak omega 3 juga dapat meningkatkan kadar dopamin--senyawa alami tubuh yang memiliki peran penting pada proses pengiriman sinyal di dalam otak. Hal tersebut membuat mood bertambah dan memicu rangsangan.

“Omega 3 juga melembapkan kulit dan selaput lendir yang membantu mengurangi kekeringan. Ini menciptakan pelumas yang dibutuhkan selama menopause," lanjut Rick.