Liputan6.com, Jakarta Salah satu cara untuk menghibur anak-anak yang sudah menjadi tradisi di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat adalah mendongeng. Selain itu, ada pula cara unik lainnya untuk membuat anak-anak setempat diam dan siap untuk mendengarkan.
Menurut Pembina Komunitas Kerajaan Dongeng Indonesia Herman Husdiawan atau akrab disapa Wawan, mendongeng adalah sebuah tradisi yang ada sejak dulu. Aktivitas ini sudah dilakukan semenjak dirinya masih kecil oleh orangtuanya.
Baca Juga
"Kata kunci orangtua kami dulu (saat mendongeng) mengucapkan 'Man Juluk Man'", kata Wawan ketika ditemui dalam kegiatan Festival Dongeng Lombok 2018 yang bertemakan "Cerite Sasak Mendunie" beberapa waktu lalu. Ditulis Rabu (21/11/2018).
Advertisement
Setelah mendengar itu, anak-anak akan membalas kata-kata tersebut dengan "Man". "Itu artinya anak-anak sudah siap mendengar cerita," kata Wawan yang pernah menjadi seorang guru tersebut kepada awak media di Museum Negeri NTB, Lombok.
"Ketika mendengar itu, kami diam dan penasaran mendengar cerita," kata Wawan.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Mendongeng tidak harus membacakan buku
Wawan mengatakan, kegiatan mendongeng atau berkisah haruslah terus dijaga dan menjadi sebuah budaya. Hal ini untuk memberikan pesan positif pada anak dengan cara yang menyenangkan namun tidak menggurui.
"Kami harapkan orangtua dan guru tahu bahwa mendongeng itu mudah. Ada oh lucu ya pakai bando, oh lucu ya pakai lagu. Itu bisa digunakan juga oleh orangtua," tambahnya.
Wawan mengatakan, dalam mendongeng tidak hanya harus membacakan buku namun ada banyak cara.
"Ada yang pakai gitar, ada yang pakai barang bekas, ada banyak cara."
Advertisement