Sukses

Sudah Gugat Cerai Pasangan, Masih Bisakah Pernikahan Dipertahankan?

Psikolog keluarga mengatakan ada beberapa hal yang bisa diusahakan untuk menyelamatkan pernikahan dari perceraian.

Liputan6.com, Jakarta Banyak pihak terkejut dengan kabar perceraian dari pasangan Gisella Anastasia dan Gading Marten. Gisel menggugat cerai sang suami di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di awal pekan ini. (Baca: 5 Tahun Menikah, Gisel Gugat Cerai Gading Marten)

Banyak pihak pun berharap Gisel dan Gading bisa mempertahankan pernikahan mereka yang sudah berjalan lima tahun. Di kolom komentar media sosial mereka, warganet berharap hubungan pasangan yang sudah memiliki buah hati ini tidak berakhir dengan perceraian. 

"Kak gisel tolong dipikirin lagi, jangan kalah sama keadaan, ingat gempi kak jadi gimana dia nanti,kok sedih ya saya," kata @i_landjar.

"Hampir setiap hari loh, Liat instastory kalian @gadiiing @gisel_la , masih belum percaya aja sama kabar yg beredar, karena sejauh ini semua nampak baik-baik saja. Tidak bisakah diselesaikan baik-baik ? Tidak ada masalah tanpa jalan keluar," tulis pemilik akun @dennisye.

Selain Gisel dan Gading, mungkin ada pasangan lain yang pernikahannya juga tengah di ujung tanduk. Bila demikian, bisakah pernikahan diselamatkan?

Psikolog keluarga Yulistin Puspaningrum mengatkan masih ada kesempatan bagi pasangan yang akan bercerai untuk mempertahakan pernikahan. Syaratnya ada pada niat suami dan istri tersebut.

"Yang penting ada kemauan, ada niat untuk mempertahankan pernikahan itu. Tapi kalau sudah tidak memikirkan untuk melanjutkan pernikahan, ya kalau dikasih nasihat apa pun akan mental," kata Yulistin saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Rabu (21/11/2018).

 

2 dari 3 halaman

Ingat lagi komitmen dulu saat akan menikah

Bagi pasangan yang sedang berada di ambang perceraian, ada baiknya untuk mengingat-ingat kembali masa-masa ketika akan menikah. Ingat-ingat lagi alasan-alasan memilih si Dia sebagai suami atau istri. 

"Dengan ini, seenggak-enggaknya diingatkan kembali," kata Yulistin.

Lalu, gali terus sisi positif tentang pasangan walau dia memiliki sisi negatif dan komunikasi dengan pasangan harus baik.

"Pernikahan emang enggak selamanya berjalan mulus. Namun, bisa cari cara untuk mengatasinya, entah komunikasi atau mencari variasi dalam melangsungkan pernikahan," kata wanita yang membuka praktik konseling di area Percetakan Negara, Jakarta ini

3 dari 3 halaman

Konsultasi ke konselor pernikahan

Bagi pasangan yang hendak bercerai, Yulistin pun mengungkapkan perlu ke konselor pernikahan. Kehadiran pihak ketiga yang profesional membantu membuka mata suami dan istri akan kondisi kini yang tengah terjadi.

"Saat ini suami dan istri ini mengganggap dirinya paling benar, nah kalau ada pihak ketiga akan diingatkan lagi. Konselor pernikahan ini akan memberikan nasihat secara objektif," kata Yulistin.

Bukan berarti juga datang ke konselor pernikahan masalah akan selesai, hal tersebut akan kembali ke masing-masing individu.

Video Terkini