Liputan6.com, Jakarta ASI merupakan makanan terbaik bayi sampai ia mampu memakan makanan lainnya. Oleh sebab itu penting untuk selalu memberikan ASI kepada buah hati. Bahkan buat para ibu yang bekerja yang masih menyusui, memerah air susu jadi aktivitas wajib. Memerah ASI menjadi pilihan agar asupan gizi anak tetap terpenuhi. Agar ASI hasil perahan tidak terbuang percuma, penting untuk mengetahui cara menyimpan ASI perah yang benar.
Yup, ASI perah (ASIP) harus disimpan dengan baik agar bisa diberikan kepada bayi. Lalu gimana sih cara menyimpan ASI perah yang baik? Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (26/11/2018) cara menyimpan ASI perah yang baik.
Advertisement
Baca Juga
ASIP sebenarnya bisa tahan di suhu ruangan selama 6 hingga 8 jam. Batas maksimal ASI di suhu ruangan adalah 8 jam. Namun, perlu juga memperhatikan juga perubahan warna dan aroma. Tes dulu dengan memberikan ASIP menggunakan sendok pada bayi. Apabila si kecil menolak untuk meminumnya bisa jadi kondisi ASI sudah tak segar, mungkin sudah terkontaminasi. Sebaiknya segera buang.
Sebenarnya ASI memiliki semacam zat antibiotik yang mampu membunuh banyak virus dan bakteri. Tapi pastikan saat memerahnya kondisi tangan dalam keadaan bersih. Begitu juga media penyimpanannya. Pastikan anda mengetahui cara menyimpan ASI perah yang baik dan benar. Pasalnya, ASI harus tertutup rapat agar terhindar dari paparan kotoran dari luar.
Pentingnya sterilisasi botol penyimpan ASI
Cara menyimpan ASI perah yang baik bisa dengan menggunakan berbagai pilihan tempat, seperti botol kaca, botol plastik dengan label bebas bahan berbahaya, ataupun kemasan plastik khusus untuk ASI. Sebagai catatan, sebaiknya hindari menyimpan ASI perah dalam kemasan botol atau plastik yang biasa digunakan untuk keperluan umum. Pasalnya, tempat penyimpanan ASI turut memengaruhi kualitas ASI yang disimpan.
Selain itu, agar ASI yang disimpan terjaga kualitasnya, penting juga untukmelakukan sterilisasi botol bayi atau kemasan penampung ASI perah terlebih dahulu yang akan didinginkan atau dibekukan. Lakukan sterilisasi dengan merebus botol dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit, dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit.
Khusus untuk kemasan plastik penampung ASI perah, tempatkan lagi dalam kontainer atau kotak kemasan lain sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Hal ini karena kemasan plastik lebih berisiko mengalami kebocoran. Terakhir, jangan lupa memberikan label yang mencantumkan tanggal ASI diperah, pada botol atau plastik kemasan.
Selain memperhatikan wadah penyimpanan, penting juga untuk mengetahui cara menyimpan ASI perah yang baik dan benar.
Lazimnya, cara menyimpan asi perah harus dalam wadah dingin agar bisa bertahan lebih lama sebelum dikonsumsi bayi. Suhu dingin seperti di dalam kulkas merupakan salah satu media penyimpanan yang paling baik dan praktis.
Daya tahan ASI perah pada suhu 26 derajat celsius atau kurang dapat bertahan 6-8 jam. Jika suhu mencapai 15 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan 24 jam. Sementara itu, pada lemari pendingin dengan suhu 4 derajat atau kurang, ASI perah dapat bertahan 3-5 hari. Lebih tahan lama lagi jika penyimpanan di dalam freezer lemari es, yakni tiga bulan untuk kulkas dua pintu dan dua minggu untuk kulkas satu pintu.
Advertisement
Cara menyimpan ASI perah dalam kulkas
Kulkas memang menjadi solusi utama sebagai cara menyimpan ASI Perah. Namun, proses cara menyimpan ASI perah di kulkas juga tak boleh sembarangan lho. Untuk ASI perah yang akan dibekukan, masukkan langsung botol ke dalam freezer segera setelah diperah.
Namun, untuk menghindari perubahan suhu secara mendadak, sebelum dimasukkan ke freezer, letakkan ASI perah di kulkas bagian bawah terlebih dahulu. Setelah sekitar dua jam, barulah pindahkan ASI perah ke freezer. Hal terpenting adalah selalu usahakan untuk langsung menyimpan ASI perah di lemari pendingin setelah diperah.
Cara menyimpan ASI perah tanpa menggunakan kulkas
Cara menyimpan ASI perah yang baik memang menggunakan kulkas. Namun, buat ibu-ibu yang tidak memiliki kulas masih bisa menyimpan ASI perah dengan beberapa trik berikut ini.
Cara menyimpan ASI perah tanpa kulkas yakni ASI yang telah diperah dimasukkan ke dalam botol kaca, ditutup rapat lalu disimpan dalam kotak styrofoam yang telah dipenuhi es. Jika cara menyimpan ASI perah sudah dilakukan dengan benar, dan tidak sering dibuka maka ASI bisa bertahan hingga 24 jam.
Prinsipnya dalam cara menyimpan ASI perah, hindarilah perubahan suhu mendadak dan tidak sering membuka wadah. Buka tutup hanya untuk memasukkan atau mengeluarkan ASIP. Untuk penyimpanan lebih dari 24 jam, ganti es batu yang sudah mencair dengan yang beku. Ini dapat menambah masa simpan hingga 36 jam.
Cara menyimpan ASI perah di box pendingin, memang hanya bertahan sekitar sehari. Karena jangka daya tahannya cukup pendek, maka Anda perlu menerapkan strategi saat memerah ASI. Hindari memerah ASI terlalu banyak, namun sesuaikan dengan kapasitas minum bayi. Misalnya, dalam sekali minum bayi membutuhkan 200 ml ASI, maka cukup perah sekitaran jumlah itu. Hal ini dimaksudkan agar sisa ASIP yang melewati batas waktu, tidak terbuang percuma.
Advertisement
Pentingnya menjaga kesegaran ASI
Untuk menjaga kesegaran ASI yang sudah diperah dan disimpan, maka anda harus memberikan penanda khusus untuk botol susu atau kantong plastik penyimpan. Semua botol penyimpan ASI harus diberi tanda berupa, “Kapan waktu perah ASI tersebut dilakukan?” Juga “Kapan ASI tersebut harus diberikan kepada bayi?”
Hal ini dimaksudkan agar bayi anda selalu menerima ASI yang segar maka ASI yang diperah lebih awal juga harus diberikan lebih awal. Metode ini dilakukan secara berurutan sehingga bayi Anda tetap menerima ASI yang segar dan sehat meskipun sudah disimpan.