Sukses

Polusi Udara Bikin Kecerdasan Anak Menurun

Tim peneliti mengklaim, kebanyakan anak dengan disabilitas intelektual tinggal di wilayah dengan tingkat polusi udara yang tinggi

Liputan6.com, Jakarta Polusi udara terkenal sebagai salah satu penyebab masalah pernapasan yang mematikan. Di samping itu, sebuah penelitian terbaru menemukan dampak buruk jenis pencemaran ini terhadap anak-anak.

Dilansir dari Indiatimes pada Senin (26/11/2018), sebuah studi di Inggris mengungkapkan bahwa paparan polusi udara dapat meningkatkan risiko disabilitas intelektual pada anak. Para ilmuwan mengatakan, paparan di luar ruangan bisa menghambat perkembangan kognitif.

"Kami tahu bahwa orang dengan disabilitas intelektual di Inggris memiliki kesehatan yang lebih buruk dan meninggal lebih awal dari seharusnya," kata Eric Emerson dari University of Sydney, Australia.

Emerson mengatakan, penelitian ini harusnya bisa menjadi pelengkap untuk memahami tentang bahaya polusi udara semacam ini, serta bagaimana harus bertindak.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tinggal di wilayah dengan polusi udara tinggi

Temuan tersebut menunjukkan, anak dengan disabilitas intelektual 33 persen lebih mungkin untuk hidup di daerah dengan tingkat partikel solar yang tinggi. Sementara, 30 persen kemungkinan tinggal di daerah dengan tingkat nitrogen dioksida yang tinggi.

"Anak-anak ini 30 persen lebih mungkin untuk tinggal di daerah dengan tingkat karbon monoksida yang tinggai dan 17 persen lebih mungkin tinggal di daerah dengan tingkat sulfur dioksida yang tinggi," tulis studi tersebut.

Para peneliti, yang sebagian berasal dari Lancaster University, Inggris mencatat, disabilitas intelektual lebih umum terjadi pada anak yang tinggal di daerah dengan sosio-ekonomi yang rendah. Pada wilayah-wilayah semacam itu, tingkat polusi udara lebih tinggi.

Studi yang diterbitkan di Journal of Intelectivity Disability Research ini menambahkan, paparan polusi udara di luar ruangan dapat menghambat perkembangan kognitif. Inilah yang meningkatkan risiko disabilitas intelektual.