Sukses

Gangguan Tidur yang Mendera Banyak Wanita Setelah Bayi Lahir

Begitu bayi lahir, para ibu pun menderita gangguan tidur yang satu ini.

 

Liputan6.com, Jakarta Satu bulan pertama setelah bayi lahir menjadi hari-hari terberat bagi ibu. Terlebih di malam hari, saat bayi terbangun untuk menyusu, popok penuh, atau dia tak bisa tidur.

Setelah bayi berusia 3 bulan biasanya siklus tidurnya sudah membaik. Tak terlalu sering terbangun dan mengikuti kebiasaan tidur orangtuanya. Saat bayi sudah bisa tidur teratur, ternyata muncul masalah baru.

Ibu tetap terbangun dan sulit untuk tidur kembali. Gangguan tidur ini sering disebut momsomnia. Hal ini diungkapkan oleh Michael Breus, seorang dokter tidur.

"Tubuh sudah terbiasa terbangun tengah malam dan terjaga untuk melayani bayi. Muncul kecemasan jika kembali tidur si kecil nanti menangis atau membutuhkan sesuatu," kata Breus, seperti dikutip dari PureWow.

Efeknya, ibu jadi mengalami sulit tidur dan cenderung terjaga hingga pagi. Kondisi tersebut tak biasa dibiarkan, ibu sangat butuh tidur demi kesehatan mental dan fisiknya.

 

2 dari 2 halaman

Waktu Tidur Setenang Mungkin

Cobalah buat waktu tidur setenang mungkin, jika memang si kecil menangis akan terdengar dengan jelas. Tanamkan dalam pikiran kalau bayi tidur nyenyak berarti ibu juga harus tidur dengan nyaman.

"Tidur diatur oleh dua kekuatan yang berbeda dan saling melengkapi, dorongan tidur internal dan jam tubuh. Jika pergi tidur sebelum jam tubuh siap dapat membuat Anda bangun sangat pagi dan tidak dapat kembali tidur," ungkap Breus.

Untuk itu, perhatikan betul rutinitas tidur setiap hari. Semakin Anda bisa meritualkan rutinitas tidur, maka kualitas tidur semakin baik.

Penulis : Mutia / Dream.co.id