Liputan6.com, Jakarta Dot selama ini tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi atau balita. Banyak peneliti yang menyebutkan bahwa dot bisa menyebabkan masalah pertumbuhan gigi dan kolik atau masalah pencernaan. Akan tetapi, baru-baru ini beredar kabar baik, dokter punya efek yang baik bagi kesehatan fisik si Kecil.
Baca Juga
Advertisement
Rupanya menurut penelitian Henry Ford Health, bayi yang memakai dot memiliki risiko asma yang lebih kecil. Hal ini berkaitan dengan cara orangtua mereka membersihkannya.
Saat dot terjatuh, ada orangtua yang mengisap dulu dot si bayi, kemudian memberikannya. Mungkin terdengar menjijikan bagi sebagian orang. Menurut penelitian, bayi yang menggunakan dot dan sering dibersihkan dengan cara dihisap oleh orangtuanya, memiliki antibodi Immunoglobulin E (IgE) yang lebih sedikit.
Artinya, risiko mereka mengalami alergi seperti seperti asma juga rendah. Penelitian ini diikuti 128 ibu, cara membersihkan dot mereka terhadap anak-anaknya dianalisis. Ada yang dengan cara didihkan dengan air panas, mencuci dengan sabun, dan diisap.
Pengujian Saat Lahir
Tingkat IgE kemudian diuji saat lahir, enam bulan, dan 18 bulan. “ Dari data kami menemukan bahwa anak-anak yang dotya dibersihkan oleh orangtua mereka dengan cara diisap memiliki tingkat IgE yang lebih rendah sekitar usia 10 bulan sampai usia 18 bulan,” kata Dr. Abou-Jaoude, salah satu peneliti.
Tingkat IgE yang lebih rendah berkorelasi dengan penurunan risiko asma dan alergi. Temuan ini menambah bukti yang berkembang bahwa beberapa tingkat paparan kuman pada usia dini justru menguntungkan anak-anak.
Penulis : Mutia / Dream.co.id
Advertisement