Sukses

Menonton TV Lebih dari Tiga Jam, Risiko Kematian Dini Meningkat

Penelitian mengungkapkan waktu menonton TV bahkan tidak lebih dari dua jam

Liputan6.com, Jakarta Menonton TV sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat saat ini. Baik menonton siaran dari stasiun televisi maupun melakukan binge-watching yang sedang menjadi tren seiring bertumbuhnya layanan menonton daring.

Namun, seperti yang dikatakan oleh orangtua kita, menonton televisi terlalu lama tidaklah baik untuk kesehatan. Idealnya, menonton TV dilakukan paling tidak selama 2,2 jam hingga 2,9 jam.

Sementara, menonton TV lebih dari dua jam dua belas menit atau bahkan tiga jam, meningkatkan risiko kematian dini dibanding mereka yang menonton dengan durasi lebih singkat.

Melansir Indiatimes pada Selasa (27/11/2018), penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Public Health juga mengaitkan kebiasaan ini dengan kebiasaan buruk lainnya seperti merokok, konsumsi alkohol, pola makan yang buruk, dengan ancaman penyakit jantung.

"Menonton televisi adalah perilaku utama yang menetap dan ada kecenderungan untuk meningkatkan semua perilaku sedentary," kata penulis studi dan Ketua Departemen Kesehatan Publik di University of Navarra di Pamplona, Spanyol Miguel Martinez-Gonzales.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Mempengaruhi tidur

"Temuan kami konsisten dengan berbagai penelitian sebelumnya di mana waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi terkait dengan kematian," ujar Martinez-Gonzales seperti dilaporkan Science Daily.

Studi tersebut juga menemukan, bahwa menonton televisi memunculkan faktor risiko pada orang-orang yang menontonnya untuk waktu yang lama. Baik di siang ataupun malam hari. Salah satunya terkait dengan durasi tidur.

Mereka menemukan, tidur kurang dari tujuh jam dan lebih dari sembilan jam, menyebabkan kesehatan yang lebih buruk, serta kehidupan yang lebih pendek.

"Dengan bertambahnya usia penduduk, perilaku sedentary akan menjadi lebih umum, terutama menonton televisi. Ini menimbulkan beban tambahan pada peningkatan masalah kesehatan yang berkaitan dengan penuaan," tambah Martinez-Gonzales.