Liputan6.com, Jakarta Air Susu Ibu (ASI) merupakan harta berharga bagi bayi, terlebih bayi prematur. Hal itulah yang juga jadi landasan penyanyi Cynthia Lamusu dalam memperjuangkan ASI bagi Tatjana dan Bima.
Sebelum Tatjana dan Bima lahir pada Minggu, 20 November 2016, Cynthia Lamusu sempat mengikuti kelas laktasi. Makin pahamlah ia akan pentingnya ASI di awal kehidupan bayi.
Baca Juga
"Dokter Tiwi (dokter spesialis anak yang menangani buah hatinya) juga sempat menjelaskan ke saya bahwa asalkan niat, seorang ibu bisa mengeluarkan ASI," cerita Cynthia saat peluncuran buku ASI untuk Bayi Prematur di Jakarta Pusat pada 28 November 2018.
Advertisement
Sesudah Tatjana dan Bima lahir, kedua bayi prematur ini segera dimasukkan ke inkubator agar kondisinya stabil. Istri aktor Surya Saputra ini pun sudah menyiapkan donor ASI. Saat itu yang sudah stand by dan melewati skrining ketat adalah ASI Tya Ariestya untuk Bima dan ASI Nia untuk Tatjana.
Selain itu, Cynthia juga berusaha agar ASI-nya segera keluar. Tiga hari usai anaknya lahir, usaha Cynthia tak sia-sia, tetesan ASI yang mengandung kolostrum keluar. Bahagia dan antusias jadi satu dirasakan wanita yang tergabung dalam Be3 ini.
"Saya ingat betul, dokter Tiwi langsung bawa ASI ke NICU dan mengatakan, 'Ayo cepet-cepet, cepet. Ini sangat berharga walaupun setetes," kenang Cynthia sambil memangku si cantik Tatjana.
Bagi bayi prematur, pemberian ASI merupakan hal penting. Dengan pemberian ASI yang benar pada bayi prematur maka dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi yang lahir kurang dari 37 minggu ini.
Kandungan ASI dari ibu yang melahirkan bayi prematur sangat lengkap dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber nutrisi lainnya. ASI mampu memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi dan mengejar kekurangan berat badan dengan optimal seperti disampaikan dokter spesialis anak yang mendalami neonatologi Rinawati Rohsiswatmo di kesempatan tersebut.
Perjuangna kirim ASI untuk Bima yang masih di NICU
Dua minggu di NICU, kondisi Tatjana yang lahir dengan bobot 2,1 kg sudah stabil dan diperbolehkan pulang. Namun, Bima yang lahir dengan berat 1,2 kg harus tinggal lebih lama di NICU.
"Saat Tatjana sudah bisa pulang, alhamdulillah sudah bisa menyusui langsung. Nah, Bima nih masih di NICU," kenangnya.
Cynthia dengan tekun memerah ASI tiga jam sekali untuk Bima. Pengiriman ASI perah ini pun butuh perjuangan.
"Saya memerah ASI untuk dibawa ke rumah sakit. Sampai (mengirimnya) naik ojek, sampai basah kuyup," cerita Cynthia antusias.
Perjuangannya itu tak jadi beban untuknya. Ia sadar betul, ASI ibu adalah yang paling baik untuk buah hatinya.
"Perjuangan ini dilakukan karena tahu ASI itu sangat penting," tuturnya tegas.
Lalu, bagaimana perkembangan Bima dan Tatjana terkini?
"Sekarang Bima lagi kurang enak badan, sedang opname takut dehidrasi karena batuk, flu, panas. Beratnya sekitar 10,5 kg. Kalau Tatjana sudah 14 kg," tutur Cynthia bahagia.
Advertisement