Sukses

Bukan Perokok Tetap Bisa Kena Kanker Paru

Merokok termasuk salah satu faktor risiko seseorang kena kanker paru. Walau begitu, mereka yang bukan perokok bisa terkena kanker paru.

Liputan6.com, Jakarta Merokok termasuk salah satu faktor risiko seseorang kena kanker paru. Risiko kanker paru semakin besar saat orang tersebut sebagai perokok aktif. Asap rokok perlahan-lahan merusak paru-paru.

Namun, orang yang tidak merokok bisa kena kanker paru. Kondisi ini dialami Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Tidak merokok dan hidup sehat yang dijalani Sutopo ternyata membuat dirinya didiagnosis kanker paru stadium 3B.

"Kenapa yang tidak merokok bisa kena kanker paru juga? Karena sistem kekebalan tubuh dan genetik setiap orang berbeda-beda," kata dokter patologi anatomi Evlina Suzanna di Jakarta, ditulis Jumat (30/11/2018) dalam konferensi pers Lung Cancer and Me: Beda Jenis, Beda Perjalanan.

Genotip atau gen yang berbeda-beda ini akan memengaruhi kerentanan genetik. Dalam berbagai kasus, kanker yang dialami seseorang dipengaruhi gaya hidup, bukan faktor keturunan. 

 

Saksikan juga video menarik berikut

2 dari 2 halaman

Mutasi genetik dan gas radon

Mutasi genetik pada tubuh individu juga berbeda-beda. Ada gen yang lebih rentan terkena serangan bakteri dan virus pemicu kanker. Sel kanker pun bisa tumbuh dan berkembang.

"Gen mana yang lebih berisiko itu ada. Tergantung kerentanan genetiknya. Mutasi genetik juga beda-beda tiap individu," Evlina melanjutkan.

Dari data American Cancer Society 2018, sebanyak 20 persen orang yang meninggal akibat kanker paru di Amerika Serikat setiap tahun itu tidak pernah merokok atau menggunakan bentuk tembakau lainnya.

Salah satu penyebabnya karena paparan gas radon, menurut US Environmental Protection Agency (EPA). Ini menyumbang sekitar 21.000 kematian akibat kanker paru setiap tahun. Sekitar 2.900 kematian terjadi di antara orang yang tidak pernah merokok.

Radon terjadi secara alami di luar rumah dalam jumlah yang tidak berbahaya, tetapi kadang terkonsentrasi di rumah-rumah yang dibangun di atas tanah dengan endapan uranium alamiah. Studi menemukan, risiko kanker paru lebih tinggi pada mereka yang telah tinggal selama bertahun-tahun di rumah yang terkontaminasi radon.