Sukses

Kegunaan Protein di Tubuh Orang dengan HIV AIDS

Orang dengan HIV AIDS harus menerapkan prinsip makan makanan tinggi energi dan tinggi protein, mengingat mereka seringkali mengalami gangguan gizi,

 

Liputan6.com, Jakarta Pakar di Bidang Gizi Olahraga dan Kebugaran, Mochammad Rizal, mengatakan, secara spesifik tidak ada diet khusus atau pantangan makanan tertentu untuk pengidap HIV AIDS.

Menurut Rizal, ODHA harus menerapkan prinsip makan makanan tinggi energi dan tinggi protein, mengingat mereka seringkali mengalami gangguan gizi, seperti penurunan berat badan akibat sejumlah faktor fisiologis yang terjadi.

Rizal, menjelaskan, energi yang tinggi digunakan untuk mengompensasi penurunan berat badan dan peningkatan metabolisme ODHA akibat infensi.

"Sementara protein tinggi, berfungsi memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak," kata Rizal saat dihubungi Health Liputan6.com di Hari AIDS pada Sabtu, 1 Desember 2018.

Tak lupa asupan vitamin dan mineral juga harus lebih tinggi daripada orang normal, yakni 150 persen kebutuhan.

"Contoh konkretnya harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Pasien dengan kondisi susah menelan, nafas berat, diare, dan kesadaran menurun bisa diberikan makanan lembut kayak bubur, oatmeal, telur, kacang hijau, dan susu," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Lebih Lanjut

Sedangkan pada pasien tanpa gejala, Rizal menyarankan untuk diberikan makanan seperti biasanya, dengan menambah sedikit sumber protein hewani seperti dada ayam, ikan, dan telur.

Dan, untuk sayurannya sendiri, orang dengan HIV AIDS disarankan menambahkan porsi wortel. Rizal, mengatakan, sayur berwarna oranye ini bagus karena tinggi beta karoten yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagai bahan pembentuk CD4 pada ODHA.

"Alpukat juga tinggi glutalion untuk menghambat replikasi HIV," kata Rizal menambahkan.