Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tengah menangani bayi kembar siam dempet dada dan perut (conjoint twin thoracoomphalopagus tetrapus) asal Cirebon, Jawa Barat. Bayi kembar perempuan berusia lebih dari empat tahun itu, memiliki berat badan 6,1 Kilogram.
Menurut kepala tim dokter penanganan bayi kembar dempet dada dan perut RSHS, Dadang Sjarief Hidajat, pada pemeriksaan awal keduanya sudah diberikan vaksin hepatitis B dan polio. Dadang mengatakan sepekan mendatang akan diberikan vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) dan kini bayi sudah berada di rumahnya.
"Pemeriksaan awal seminggu yang lalu, secara umum kondisinya baik. Bayinya aktif, menangis kuat, mampu minum per spen 75 cc setiap delapan jam per hari tanpa muntah," kata Sjarief, Bandung, Jumat, 30 November 2018.
Advertisement
Sjarief menjelaskan meski terdapat penyatuan pada bagian dada dan perut, namun hasil pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Seluruh organ dalam bayi kembar siam masing - masing terpisah, sehingga kata Dadang tindakan operasi pemisahan dapat segera dilakukan.
Agar segera terlaksana operasi pemisahan bayi kembar dempet dada asal Cirebon, Dadang menuturkan berat badan ideal untuk dilakukan tindakan tersebut yaitu 10 Kilogram. Rencana itu telah disampaikan kepada orang tua pasien.
"Sudah dijelaskan kepada orangtua dan mereka mengenai keputusan tim kembar siam dan didampingi pihak psikolog dan social worker," ujar Sjarief.
Sementara itu saat disinggung soal, bayi kembar siam lainnya asal Subang, Jawa Barat, yang mengalami dempet di bawah perut, Dadang mengaku masih dilakukan rawat jalan. Keputusan rawat jalan tim dokter pada 14 Mei lalu, disebabkan rencana operasi pemisahan ditunda sampai usia kedua bayi mencapai enam tahun dan berat badan 10 Kilogram.
Kondisi fisik kedua bayi kembar siam itu, bagian tubuhnya terpisah sampai pinggang sementara bagian bawahnya bersatu. Sementara untuk kaki dan tangan kata Dadang masih lengkap seperti bayi pada umumnya. (Arie Nugraha)