Liputan6.com, Jakarta Penggunaan robot seks memang mengundang kontroversi dan perdebatan. Namun, beberapa orang mengatakan bahwa menggunakan benda itu tidak masalah secara moral, selama Anda tidak punya pasangan.
Dilansir dari New York Post pada Rabu (5/12/2018), para peneliti di University of Helsinki membuat dua survei pada dua kelompok. Yang satu berjumlah 172 dan lainnya 260 orang.
Baca Juga
Para peserta diberikan pertanyaan tentang moralitas mereka, termasuk sejarah hubungan dan pengalaman mereka akan fiksi ilmiah. Mereka diminta untuk menilai dua skenario yang menampilkan seorang pria yang masuk ke rumah bordil yang berisi manusia asli dan robot.
Advertisement
Studi menemukan, terlepas dari pengalaman seksual di masa lalu, responden cenderung untuk mentoleransi pengguna robot seks selama belum menikah atau tidak memiliki pasangan. Mereka dianggap tidak masalah untuk menghabiskan uang demi seks dengan mesin.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Orang yang memiliki pengalaman seksual lebih terbuka
Selain itu, para peserta yang memiliki lebih banyak pengalaman seksual lebih berpikiran terbuka. Termasuk soal penggunaan robot seks sebagai alat pemuas bagi pria.
"Semakin Anda mulai berpikir tentang itu sebagai sesuatu yang bisa bersaing atau mengganggu hubungan, itu kelihatannya menjadi ukuran apakah itu secara moral diterima seseorang," ujar peneliti yang rekan penulis studi di Tufts University Amerika Serikat Tom Arnold.
Studi ini muncul setelah banyaknya laporan tentang rumah bordil boneka seks yang bermunculan di dunia. Pada bulan Oktober, otoritas di daerah Houston, AS mencoba menghentikan upaya membuka rumah bordil pertama yang menampilkan boneka seks.
Advertisement