Liputan6.com, Jakarta Hari belanja online nasional (Harbolnas) seperti sudah menjadi "perayaan" tersendiri mendekati akhir tahun. "Tradisi" belanja semacam ini memang sudah banyak dilakukan di berbagai negara.
Harbolnas semacam ini memang menjadi waktunya bagi para konsumen toko daring untuk memuaskan hasratnya dalam berbelanja secara daring. Namun selain karena banyaknya tawaran diskon, mengapa orang suka melakukan ini?
Baca Juga
Penjualan Brand Lokal dan UMKM Naik 7 Kali Lipat di Kampanye 12.12, Produk Fesyen dan Kosmetik Terlaris
ShopeeFood Checkout Murah Jadi Pilihan Favorit Pengguna, Penjualan Merchant Meningkat 6 Kali Lipat
Brand Lokal dan UMKM Bersinar di Akhir Tahun, Penjualan Melonjak hingga 7 Kali Lipat di Puncak 12.12 Birthday Sale
Mengutip tulisan profesor psikologi kognitif di University of California, Los Angeles, Amerika Serikat Alan D. Castel dalam Psychology Today pada Rabu (12/12/2018), proses menemukan barang yang diinginkan secara daring, membelinya, untuk kemudian mendapatkannya dengan rasa puas, merupakan salah satu prinsip psikologi yang dikenal dengan delayed gratification atau kepuasan yang tertunda.
Advertisement
"Untuk belanja daring, Anda terkadang harus menunggu (kadang-kadang hingga tiga sampai lima hari kerja). Tetapi mungkin itulah yang membuat kita terus kembali untuk lebih banyak lagi dan menikmati prosesnya begitu banyak, bahkan jika kita tidak menyadarinya," tulis Castel.
Simak juga video menarik berikut ini:
Ledakan dopamin
Castel mengatakan, gratifikasi yang tertunda dapat meningkatkan apresiasi kita terhadap berbagai hal. Meskipun hanya untuk periode yang singkat, itu akan membuat kita tetap terikat pada seluruh prosesnya, menginginkannya, membutuhkannya, melihat, evaluasi, dan memilih satu dari banyak pilihan, lalu menunggu, dan akhirnya menikmati.
"Seringkali gratifikasi yang tertunda didefinisikan sebagai menunda penghargaan di awal untuk sesuatu yang lebih besar di masa depan. Namun, untuk kasus belanja daring, hadiahnya mungkin datang dalam kemudahan berbelanja saat ini, dibandingkan belanja di toko yang membutuhkan usaha tapi lebih cepat," tambah penulis "Better with Age: The Psychology of Successful Aging" tersebut.
"Belanja daring dapat menyebabkan ledakan dopamin ketika melakukan pembelian di awal, tetapi juga beberapa aktivasi sistem penghargaan tambahan saat menunggu," kata Castel.
Sehingga, sistem penghargaan di saraf menjadi lebih lambat saat proses tersebut. Inilah yang menyebabkan perasaan antisipasi tinggi dan rasa senang saat menerima barang yang diinginkan.
Advertisement