Liputan6.com, Jakarta Seringkali, pria bingung dalam memilih jenis celana dalam antara boxer atau brief. Namun, hal tersebut ternyata berpengaruh pada kesuburan atau jumlah sperma laki-laki.
Mengutip USA Today pada Jumat (14/12/2018), sebuah studi diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction. Para peneliti melakukan analisis terhadap 656 pria. Studi ini menemukan, pilihan pakaian dalam sangatlah penting.
Baca Juga
Studi tersebut menyebutkan, celana yang terlalu ketat kemungkinan bisa menjadi penyebab naiknya suhu di testis. Hal tersebut yang membuat buruknya sperma.
Advertisement
Penulis studi Jorge Chavarro, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Amerika Serikat Jorge Chavarro mengatakan, beberapa pria mungkin mendapatkan manfaat yang vesar dari perubahan jenis celana dalam yang mereka kenakan.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Mana yang lebih tinggi jumlah spermanya?
Penelitian tersebut melibatkan pria dengan usia 18 hingga 56 yang berkunjung ke klinik kesuburan di Massachusetts General Hospital di Boston, Amerika Serikat. Para peneliti mengumpulkan air mani dan sampel darah, serta bertanya jenis pakaian dalam yang sering mereka gunakan.
Para peneliti menemukan, pria yang menggunakan semua jenis pakaian dalam memiliki jumlah cairan yang sama dalam ejakulasi. Namun, mereka yang memakai boxer memiliki 25 persen konsentrasi sperma lebih tinggi. Sehingga, jumlah sperma totalnya 17 persen lebih tinggi.
Selain itu, tes darah juga menunjukkkan tidak ada hubungan antara pilihan celana dalam dengan kadar testosteron.
Walaupun begitu Chavarro mengatakan, perlu dicatat bahwa pria di kedua kelompok pakaian memiliki rata-rata sperma yang cukup. Sehingga, sekalipun jumlahnya lebih rendah, sperma yang diproduksi para pemakai brief sama sehatnya.
Advertisement
Memilih yang paling nyaman
Menurut profesor urologi di Stanford University School of Medicine Michael Eisenberg, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membangun hubungan yang cukup dalam cara dokter memberikan nasehat pada pria soal kesuburan.
"Saya biasanya menasehati para pria bahwa mereka dapat memilih jenis pakaian dalam yang paling nyaman, tetapi jika mereka merasa panas, jenis yang lain mungkin lebih masuk akal," ujar Eisenberg yang tidak terlibat di penelitian ini.
Para peneliti juga memperhitungkan gaya hidup masyarakat. Seperti obesitas, merokok, serta kebiasaan mandi air panas yang mungkin saja bisa menurunkan jumlah sperma.