Sukses

Berat Badan Tak Juga Naik, Ternyata Bayi Azka Kena Penyakit Hati Langka Atresia Billier

Dokter akhirnya mendiagnosis Azka dengan penyakit hati langka bernama Atresia Billier

Liputan6.com, Jakarta Perasaan Sani jadi tak menentu kala bayi yang baru dilahirkannya didiagnosis penyakit hati langka. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, bayi laki-laki bernama Azkalubik Adhyastha Fatkhulloh, 2 bulan, terkena Atresia Billier.

Mula-mula dia menganggap Atresia Billier penyakit biasa, yang masih tergolong wajar. Namun, hatinya seketika hancur saat dokter menjelaskan panjang lebar mengenai penyakit tersebut.

Semua ini bermula dari berat badan Azka yang tak juga bertambah. Bayi kelahiran 27 Oktober 2018 itu lahir melalui operasi sesar, dengan berat badan hanya 2,1 kilogram dan panjang 41 cm. Semenjak di dalam kandungan, Sani sudah mengetahui bahwa anaknya itu menderita janin kurang.

"Saya pun terus berusaha untuk menaikkan BB janin, tapi sampai saatnya melahirkan, BB janin di USG hanya 2,6 kilogram dan lahir dengan BB 2,1 kilogram," kata Sani.

Kala itu Sani tak berpikir macam-macam. Dia tidak berprasangka bahwa bayinya bakal diberikan penyakit Atresia Billier tersebut.

 

 

2 dari 4 halaman

Kondisi Normal Saat Dibawa Pulang

Menurut Sani, setelah dimasukkan ruang inkubator selama tiga hari, Azka dibawa pulang dalam kondisi normal. Tidak tampak tanda-tanda mengkhawatirkan, kecuali BB yang memang susah naik.

Akan tetapi semua berubah setelah Azka dibawa kontrol rutin ke dokter. Dua minggu setelah pulang ke rumah, Azka didiangosisi dokter mengalami kelainan jantung, karena badan menguning dan hasil dari cek laboratorium diketahui bilirubinnya tinggi.

"Dokter bilang bahwa Azka mengalami kebocoran jantung, tapi tidak terlalu besar. Dokter menyarankan untuk tunggu perkembangannya, apakah nanti bisa menutup sendiri atau malah melebar," ujarnya.

Sani berpikir, mungkin kondisi akan semakin membaik setelah rawat inap. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Beberapa minggu setelah hari itu, kondisi mengkhawatirkan dialami Azka.

Setiap kali minum, kata Sani, Azka pasti buang air besar. Sehari saja bisa lebih dari 15 kali. Dan warnanya kadang kuning, kadang putih, serta kondisi Azka yang terus kuning. Sani pun langsung melarikan anaknya ke rumah sakit terdekat.

Dokter di rumah sakit menyarankan untuk cek laboratorium lengkap dan USG abdomen. Hasilnya, dokter mengatakan ada penyumbatan di empedu yang sudah merusak fungsi hati.

Dokter pun mendiagnosis Azka dengan Atresia Billier atu penyakit hati langka. 

3 dari 4 halaman

Penyakit Atresia bilier

Menurut berbagai sumber, Atresia bilier adalah gangguan saluran empedu pada bayi baru lahir yang cukup jarang ditemukan, dan tidak boleh disepelekan. Jika saluran empedu mengalami gangguan, empedu tidak bisa mengalir keluar dari hati. Sehingga menyebabkan gangguan serius pada hati, bahkan hingga kehilangan fungsinya.

Penyakit ini umumnya paling sering terjadi di usia 2 hingga 4 minggu setelah kelahiran, yakni ketika menimbulkan gejala berupa perubahan warna kulit menjadi kekuningan (ikterus). Kondisi ini perlu dikenali sejak dini, agar bisa segera ditangani dengan tepat, untuk menghindari akibat yang fatal.

Cara Tepat Mengatasi Atresia Bilier

Pada dasarnya penanganan Atresia Bilier akan disesuaikan dengan kondisi yang diderita, meski umumnya bila memungkinkan bayi penderita atresia bilier akan dioperasi untuk mengatasi kondisi ini secara efektif.

Adapun prosedur pengobatan yang paling umum adalah prosedur Kasai. Pada prosedur Kasai, bagian usus disambungkan ke hati, sehingga cairan empedu mampu mengalir langsung dari hati ke usus. Operasi ini bekerja paling baik jika dilakukan saat bayi berusia kurang dari 2 bulan. Upaya ini memiliki angka keberhasilan sekitar 80 persen jika dilakukan pada bayi dengan usia kurang dari 3 bulan.

Jika operasi tidak membantu, lama kelamaan hati bayi akan menjadi semakin rusak dan terjadi gagal hati. Satu-satunya cara untuk menangani gagal hati adalah transplantasi hati.

Namun, dalam banyak kasus, Atresia Bilier yang berhasil ditangani melalui prosedur operasi Kasai, bayi-bayi tersebut tetap memerlukan perawatan medis khusus dari dokter. Bahkan tidak menutup kemungkinan di kemudian hari mereka akan tetap membutuhkan transplantasi hati.

Karena itu, Anda disarankan untuk memahami dan mengikuti instruksi yang dianjurkan dokter dan jangan ragu untuk segera konsultasi pada dokter jika bayi Anda mengalami sakit atau gejala yang mengkhawatirkan.

 

4 dari 4 halaman

Saran Dokter

Mengenai bayi Azka sendiri, dokter menyarankan untuk dilakukan operasi segera. Rujukan dari dokter adalah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dengan tindakan USG 2 fase, biopsi hati, dan yang terakhir adalah operasi transplantasi hati.

Melihat biaya transplantasi hati yang bisa mencapai Rp1 miliar untuk penyembuhanya, Sani bingung harus mencarinya ke mana.

Sani berharap banyak orang baik yang mau meringankan beban keluarganya, demi kesembuhan Azka. 

Bagi Anda yang ingin membantu meringankan derita Sani dan Azka, silakan donasi di Kitabisa.com ( https://kitabisa.com/azkalubikadhyastha )