Sukses

Mengapa Banyak Milenial Mampu yang Tak Jadi Peserta JKN?

Baru 52 persen anak muda usia 20-35 dari lapisan ekonomi menengah yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Baru 52 persen anak muda usia 20-35 dari lapisan ekonomi menengah yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Padahal kelompok usia tersebut bisa mendukung keberlanjutan pendapatan BPJS Kesehatan. Mereka cenderung masih sehat sehingga tidak membebani anggaran pembiayaan BPJS Kesehatan. Begitu seperti dituliskan dalam paper yang dibuat oleh sembilan peneliti Indonesia yang dipublikasikan dalam The Lancet pada 20 Desember 2018.

"Mereka itu tidak ikut bukan karena tidak mampu membayar premi asuransi JKN," kata salah satu peneliti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto saat konferensi pers peluncuran paper ini di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (20/12/2018).

Rupanya, ada dua alasan besar dibalik kelompok yang disebut missing middle ini belum menjadi peserta JKN.

"Mereka menanyakan dengan layanan yang diberikan, 'Layanannya oke atau enggak?'," kata Teguh.

Lalu, kurangnya informasi mengenai JKN yang merupakan asuransi sosial dengan sistem gotong royong.

"Pertanyaannya muncul, 'Nanti kalau tidak dipakai bisa diambil enggak?' Jadi pemahamannya masih tercampur begitu antara asuransi dan tabungan," tutur Teguh lagi. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

  • JKN adalah singkatan dari Jaminan Kesehatan Nasional.

    JKN

  • BPJS Kesehatan merupakan salah satu badan hukum yang bertugas menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    BPJS Kesehatan