Liputan6.com, Jakarta Banyak cerita mengenai pengalaman melahirkan yang dibagikan para ibu di media sosial. Menyenangkan memang bisa berbagi cerita, hitung-hitung menyimpan sebuah kenangan sekaligus pengingat di kemudian hari.
Namun, tahukah ibu bahwa pada beberapa kondisi, cerita yang Anda bagikan itu justru memunculkan rasa takut di diri banyak perempuan, terlebih mereka yang baru akan melahirkan untuk pertama kali?
Baca Juga
Dosen kebidanan dari University of Hull di Inggris, Catriona Jones, mengatakan, kondisi itu biasa disebut dengan Tocophobia. Sejak 18 tahun yang lalu, atau kira-kira di awal 2000, angka kaum Hawa yang mengalami fobia itu terus bertambah.
Advertisement
Apalagi di era digital sekarang ini, saat orang-orang mulai pintar mencari segala informasi terkait kehamilan dan melahirkan di internet.
"Coba saja ketik 'melahirkan' di Google. Banyak ditemukan mengenai penggambaran yang horor, seperti mandi darah atau apa pun yang memicu ketakutan," kata Catriona seperti dikutip dari situs Kidspot pada Sabtu, 22 Desember 2018.
Â
Cara Mencegahnya
Lantas, apa yang harus para ibu lakukan saat akan berbagi pengalaman melahirkannya? Catriona, menyarankan, untuk menceritakannya secara utuh. Jangan yang dibagikan hanya pengalaman buruk atau menyakitkan saja.
Catriona juga seorang ibu. Dia paham betul bahwa setiap ibu punya pengalaman melahirkan yang berbeda-beda. Ada yang mudah, dan tidak sedikit yang harus mempertaruhkan nyawa.
"Jika ingin berbagi, cobalah lebih banyak. Terutama jika dibaca oleh perempuan yang baru mau melahirkan untuk pertama kali," ujarnya.
Selain itu, dia juga menyarankan para perempuan yang baru mau melahirkan itu untuk tidak berpatokan pada cerita-cerita yang dibagikan itu. Harus rajin juga mencari informasi dari sumber yang tepat sebelum melahirkan.
Advertisement