Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Riskesdas 2013, jenis penyakit jantung dan pembuluh darah yang banyak terjadi adalah penyakit jantung koroner (PJK).
Penyakit ini sering disebut ‘silent killer’ (pembunuh diam-diam) karena dalam banyak kasus, seseorang tidak menyadari memiliki penyakit ini hingga mereka menunjukkan tanda-tanda serangan jantung atau gagal jantung. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kamu untuk memerhatikan gejala penyakit jantung sejak dini. Penyakit ini terkadang bisa dideteksi lebih awal dengan pemeriksaan yang rutin.
Advertisement
Baca Juga
Penyakit jantung sendiri adalah semua penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan fungsi jantung. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan jenis penyakit di jantung yang paling sering terjadi. Kondisi ini merupakan hasil dari penumpukan plak di dalam arteri koroner, yang menghambat aliran darah ke jantung serta meningkatkan risiko serangan jantung dan komplikasi lainnya.
Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh menumpuknya kolesterol sehingga membentuk plak pada dinding arteri dalam jangka waktu yang cukup lama. Lama-kelamaan kondisi ini akan menyebabkan aliran darah tersumbat dan gangguan ini dikenal sebagai aterosklerosis. Seiring berjalannya waktu, penyakit jantung koroner dapat menyebabkan otot jantung melemah, dan menimbulkan komplikasi seperti gagal jantung dan aritmia (gangguan irama jantung).
Sementara itu, jenis penyakit ini lainnya meliputi:
Denyut jantung tidak teratur (aritmia)
Cacat jantung bawaan
Otot jantung lemah (kardiomiopati)
Masalah katup jantung
Infeksi jantung
Gejala penyakit jantung
Pada dasarnya gejala penyakit ini akan bervariasi tergantung pada jenis penyakit jantung yang kamu alami. Perlu diketahui bahwa ciri penyakit jantung juga mungkin akan berbeda untuk pria dan wanita. Misalnya, pria lebih mungkin mengalami nyeri dada. Sementara selain mengalami nyeri dada, wanita juga cenderung memiliki gejala lainnya seperti sesak napas, mual, dan sering merasakan kelelahan kronis.
Berikut gejala penyakit jantung yang paling umum berdasarkan jenis penyakit jantung:
1. Gejala penyakit jantung karena penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh penumpukkan plak. Akibatnya, aliran darah jadi tidak lancar. Penyakit jantung koroner menyebabkan otot-otot jantung tak berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga, ketika otot jantung berhenti memompa maka akan timbul komplikasi, yaitu serangan jantung atau bahkan gagal jantung.
Penyakit jantung koroner adalah jenis gangguan jantung yang paling umum. Beberapa gejala khas dari penyakit jantung koroner meliputi:
Nyeri di dada
Muncul keringat dingin
Mual
Sesak napas
2. Gejala penyakit jantung karena aritmia
Aritmia adalah kelainan jantung yang ditandai dengan detak atau ritme yang tidak normal, di mana detak jantung Anda bisa saja terlalu cepat, terlalu pelan, terlalu awal, atau tidak teratur.
Ciri penyakit jantung karena aritmia meliputi:
Jantung berdebar-debar
Detak jantung cepat atau lambat
Pusing
Nyeri dada
Sesak napas
Berkeringat
Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan
Palpitasi (detak jantung seperti terlewat, berdebar)
3. Gejala penyakit jantung karena cacat jantung bawaan
Kelainan jantung kongenital atau cacat jantung bawaan adalah kondisi struktur jantung yang tidak sempurna. Ciri penyakit jantung jenis ini di antaranya:
Perubahan warna kulit, seperti warna kebiruan atau pucat (sianosis)
Pembengkakan kaki dan perut
Mudah lelah atau sesak napas sesaat setelah melakukan aktivitas fisik
Berbagai masalah tersebut pada umumnya akan menghambat aktivitas penderita jantung bawaan, dan dapat muncul pada umur yang bervariasi bahkan dapat juga menetap hingga dewasa.
4. Gejala penyakit jantung karena infeksi jantung (endokarditis)
Endokarditis adalah infeksi yang memengaruhi membran bagian dalam yang memisahkan ruang dan katup jantung (endokardium). Kondisi ini termasuk langka dan membutuhkan perawatan intensif. Orang yang memiliki penyakit jantung bawaan dan punya riwayat gangguan jantung lainnya berisiko tinggi mengalami kondisi ini.
Pada dasarnya gejala penyakit ini akan bervariasi tergantung pada jenis penyakit jantung yang kamu alami. Perlu diketahui bahwa ciri penyakit jantung juga mungkin akan berbeda untuk pria dan wanita. Misalnya, pria lebih mungkin mengalami nyeri dada. Sementara selain mengalami nyeri dada, wanita juga cenderung memiliki gejala lainnya seperti sesak napas, mual, dan sering merasakan kelelahan kronis.
Berikut gejala penyakit jantung yang paling umum berdasarkan jenis penyakit jantung:
1. Gejala penyakit jantung karena penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh penumpukkan plak. Akibatnya, aliran darah jadi tidak lancar. Penyakit jantung koroner menyebabkan otot-otot jantung tak berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga, ketika otot jantung berhenti memompa maka akan timbul komplikasi, yaitu serangan jantung atau bahkan gagal jantung.
Penyakit jantung koroner adalah jenis gangguan jantung yang paling umum. Beberapa gejala khas dari penyakit jantung koroner meliputi:
Nyeri di dada
Muncul keringat dingin
Mual
Sesak napas
Ciri penyakit jantung karena aritmia meliputi:
Jantung berdebar-debar
Detak jantung cepat atau lambat
Pusing
Nyeri dada
Sesak napas
Berkeringat
Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan
Palpitasi (detak jantung seperti terlewat, berdebar)
3. Gejala penyakit jantung karena cacat jantung bawaan
Kelainan jantung kongenital atau cacat jantung bawaan adalah kondisi struktur jantung yang tidak sempurna. Ciri penyakit jantung jenis ini di antaranya:
Perubahan warna kulit, seperti warna kebiruan atau pucat (sianosis)
Pembengkakan kaki dan perut
Mudah lelah atau sesak napas sesaat setelah melakukan aktivitas fisik
Berbagai masalah tersebut pada umumnya akan menghambat aktivitas penderita jantung bawaan, dan dapat muncul pada umur yang bervariasi bahkan dapat juga menetap hingga dewasa.
4. Gejala penyakit jantung karena infeksi jantung (endokarditis)
Endokarditis adalah infeksi yang memengaruhi membran bagian dalam yang memisahkan ruang dan katup jantung (endokardium). Kondisi ini termasuk langka dan membutuhkan perawatan intensif. Orang yang memiliki penyakit jantung bawaan dan punya riwayat gangguan jantung lainnya berisiko tinggi mengalami kondisi ini.
Ciri penyakit jantung jenis ini di antaranya:
Demam
Sesak napas
Kelelahan
Pembengkakan di kaki atau perut
Denyut jantung tidak teratur
Batuk kering terus menerus
Muncul ruam kulit atau bintik-bintik kemerahan atau keunguan yang tidak biasa
5. Gejala penyakit jantung karena penyakit katup jantung
Jantung memiliki empat katup, yaitu katup aorta, mitral, paru dan trikuspid. Katup tersebut berfungsi membuka dan menutup aliran darah langsung melalui jantungmu. Katup-katup tersebut juga dapat rusak karena berbagai penyebab, seperti penyempitan (stenosis), kebocoran (regurgitasi atau insufisiensi), ataupun penutupan yang tidak sempurna (prolaps).
Sebenarnya, ciri penyakit jantung jenis ini akan tergantung pada katup mana yang mengalami gangguan. Meski begitu, secara umum ciri penyakit jantung jenis ini umumnya meliputi:
Nyeri dada
Kelelahan
Sesak napas
Detak jantung tidak teratur
Kaki atau pergelangan kaki bengkak
Pingsan (sinkop)
Advertisement
Faktor-faktor dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung
Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluangmu terkena penyakit ini di antaranya:
1. Usia. Penuaan meningkatkan risiko arteri yang rusak ataupun menyempit, serta otot jantung yang melemah atau menebal.
2. Jenis kelamin. Pria berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Namun, risiko wanita terkena penyakit ini juga cenderung akan meningkat setelah menopause.
3. Riwayat keluarga. Jika ayah ataupun ibumu terkena penyakit ini, risiko kamu untuk terkena penyakit yang sama juga akan meningkat. Terutama jika orang tuamu terkena penyakit ini pada usia dini (sebelum usia 55 tahun).
3. Merokok. Nikotin dan karbon monoksida yang terkandung pada rokok merupakan musuh pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
4. Obat kemoterapi dan terapi radiasi tertentu. Beberapa obat kemoterapi dan terapi radiasi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
5. Diet yang buruk. Diet yang tinggi lemak, gram, gula, dan kolesterol akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini di kemudian hari.
6. Tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pengerasan ataupun penebalan arteri serta menyempitkan pembuluh darahmu.
7. Kolesterol tinggi. Kadar kolesterol tinggi dalam darahmu dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan atherosclerosis.
8. Obesitas. Kegemukan merupakan penyebab berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular.
9. Diabetes. Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sama halnya dengan penyakit hipertensi dan obesitas.
10. Malas olahraga. Minimnya aktivitas fisik juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kardiosvakular dan beberapa faktor risiko lainnya juga.
11. Stres. Stres yang tidak terkontrol dapat merusak arterimu sehingga meningkatkan kamu terkena penyakit ini.
12. Tidak menjaga kebersihan. Melupakan kebiasaan cuci tangan dan tidak menjaga kebersihan secara keseluruhan meningkatkan infeksi virus dan bakteri yang dapat mempengaruhi jantung.
Cara mencegah penyakit jantung
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit kronis. Meski begitu, bukan berarti kamu tidak bisa mencegah penyakit ini. Dalam banyak kasus, penyakit ini disebabkan karena penerapan gaya hidup yang tidak sehat. Oleh sebabnya, cara ampuh untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
1. Rajin olahraga
Olahraga dapat membantu meningkatkan kebugaran jantung, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, hingga menjaga berat badan tetap sehat. Itu sebabnya, usahakan untuk berolahraga setidaknya 30-45 menit sehari. Lakukan jenis olahraga apapun yang kamu sukai, karena semua olahraga pada dasarnya baik. Intinya, lakukan segala hal yang membuatmu aktif bergerak.
2. Perhatikan asupan makanan
Hindari atau batasi makanan yang dapat meningkatkan kolesterol darahmu, seperti daging berlemak, sosis dan daging burger, mentega, krim, hingga kue, biskuit, cokelat, dan permen. Intinya, batasi garam, lemak, dan gula yang Anda makan. Perbanyak makan makanan berserat dari buah, sayur, gandum, serta kacang-kacangan.
3. Hindari stres
Stres kronis dapat berujung pada serangan jantung jika tidak dikelola dengan baik. Nah, untuk mencegah penyakit kardiovaskular yang dipicu oleh stres, kamu harus pintar-pintar mengelola emosi. Jika stressmu sudah dirasa berlebihan, curhatlah pada seseorang, baik orang terdekat maupun konselor profesional. Kamu juga dapat mencoba meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam untuk meredakan stres yang kamu alami.
4. Berhenti merokok
Jika kamu seorang perokok, kamu harus mulai berusaha untuk berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah. Oleh karena itu, berhenti merokok dan atau menghindari paparan asap rokok dapat membantu pencegah penyakit ini.
5. Rutin cek tensi dan kolesterol
Rutin mengecek tekanan darah dan kolesterol setiap hari dapat mencegah penyakit kardiovaskular. Pada umumnya, tekanan darah bisa dibilang normal ketika menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHg. Saat angka sistolik (angka atas) kamu berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-89, ini artinya kamu memiliki “prehipertensi”.
Sementara untuk kadar kolesterol total yang baik dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dl. Biasanya kolesterolmu dinilai tinggi kalau sudah mencapai angka 240 mg/dl atau lebih.
6. Batasi alkohol
Hindari mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak. Bagi wanita, batasi asupan alkoholmu tidak lebih dari satu gelas dalam sehari. Sementara bagi pria, batasi asupan alkoholmu tidak lebih dari dua gelas sehari.
Advertisement