Sukses

Apa Penyebab Seseorang Sakit Leukemia?

Belum ada yang tahu penyebab pasti leukemia, namun ada beberapa faktor risiko yang meningkatkannya

Liputan6.com, Jakarta Dian Pramana Poetra bukan seniman pertama yang meninggal karena leukemia. Salah satu tipe kanker darah ini merupakan salah satu penyakit mematikan yang belum jelas penyebabnya.

Melansir Mayo Clinic pada Jumat (28/12/2018), para ilmuwan belum memahami benar tentang penyebab sesungguhnya dari leukemia. Walaupun begitu, ada kemungkinan hal tersebut berkembang karena kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Secara umum, leukemia terbentuk ketika beberapa sel darah mengalami mutasi pada DNA mereka. Selain itu, ada kemungkinan perubahan lain dalam sel yang belum sepenuhnya dimengerti, yang mungkin saja berkontribusi pada leukemia.

Kelainan tertentu menyebabkan sel tumbuh, membelah lebih cepat dan terus hidup ketika sel normal akan mati. Seiring berjalannya waktu, sel-sel abnormal ini akan menekan sel darah sehat di sumsum tulang. Akibatnya, sel darah putih, darah merah, dan trombosit yang sehat menjadi lebih sedikit.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Faktor risiko

Mengutip Klikdokter.com, dr. Adeline Jaclyn mengatakan, walaupun belum diketahui secara umum penyebab mutasi DNA di sum-sum tulang, namun ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena leukemia.

1. Genetik

Adeline mengatakan, DNA sel tubuh pada beberapa orang lebih rentan mengalami kelainan. Umumnya, hal itu terjadi pada beberapa anak yang keluarganya memiliki riwayat kanker jenis apapun.

"Selain itu, beberapa penyakit genetik juga dapat menyebabkan seseorang mudah mengalami leukemia. Penyakit tersebut antara lain sindrom Down dan sindrom Wiskott-Aldrich."

2. Gaya hidup

Kebiasaan merokok, obesitas, konsumsi alkohol, paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa meningkatkan rsiko kanker. Faktor-faktor ini lebih banyak menyebabkan kanker darah di usia dewasa ketimbang anak-anak.

3. Lingkungan

Menurut Adeline, faktor lingkungan seperti radiasi, senyawa kimia, polusi udara, hingga kemoterapi yang merupakan perawatan kanker bisa memicu timbulnya sel kanker itu sendiri. Namun, kemungkinannya kecil.