Liputan6.com, Jakarta Aktor Steve Emmanuel (35) mengaku sudah sejak 2008 mengonsumsi narkoba jenis kokain. Steve ditangkap di lobi apartemen Kondominium Kintamani, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dengan barang bukti 92,04 gram kokain. (Baca:Â Steve Emmanuel Akui Pakai Kokain Sejak 2008)
Orang yang sudah lama terpapar kokain akan membuat sensitivitas otak terhadap kepuasaan dan kesenangan alami berkurang. Pada saat yang sama, bagian otak yang terkait stres jadi lebih sensitif. Hal ini membuat orang yang sudah lama menggunakan kokain jadi gampang merasa tak nyaman dan dalam suasana hati buruk ketika tidak tidak pakai kokain, seperti dilansir laman drugabuse.gov, Jumat (28/12/2018).
Baca Juga
Kondisi ini membuat pengguna kokain jadi ketergantungan pada benda terlarang itu dibandingkan hubungan, makanan, atau reward alami lainnya.
Advertisement
Jika penggunaan kokain sering, biasanya dosisnya juga makin bertambah untuk bisa mendapatkan kesenangan. Bila tidak terpenuhi bisa menyebabkan orang tersebut merasa cemas dan kejang.
Bila dosis makin tinggi, hal ini bisa menyebabkan orang tersebut jadi gampang marah, gelisah, serangan panik, bahkan mengalami halusinasi.Â
Berkurangnya fungsi penciuman
Bila seseorang mengonsumsi kokain dengan dihirup bisa berdampak buruk pada indra penciuman. Mulai dari hilangnya indra penciuman, mimisan, masalah menelan, suara serak dan iritasi hidung.
Pada orang yang menggunakan kokain dengan cara disuntikkan di lengan bawah lebih berisiko tertular penyakit menular, seperti HIV dan hepatitis C.
Orang yang menggunakan kokain bertahun-tahun berisiko mengalami masalah gerakan dan Parkinson. Selain itu, terjadi peningkatan stroke dan pendarahan di otak.
Â
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement