Liputan6.com, Jakarta Demam membawa botol minum (tumbler) sendiri rupanya sudah "menjangkiti" Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Farid Moeloek, sejak lama. Jauh sebelum heboh 'gerakan' anti botol minum plastik yang menghiasi media sosial, seperti Twitter dan Instagram, akhir-akhir ini.
Seperti yang terlihat saat Menkes dan jajarannya hadir dalam 4 Tahun Penguatan Kesehatan Masyarakat di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Kamis, 10 Januari 2018. Rata-rata semua yang hadir membawa botol minum sendiri.
Baca Juga
Dari pantauan Health Liputan6.com, Menkes Nila terlihat membawa botol minum berwarna hitam bertuliskan namanya 'Nila F Moeloek' di bagian samping.
Advertisement
"Sejak saya di Kemenkes, selalu minta kalau minum dan buka botol, habiskan. Kalau enggak habis bawa pulang. Kalau enggak mau minum jangan dibuka," kata Menkes kepada Health Liputan6.com sebelum meninggalkan tempat acara.
Pada saat rapat pun, lanjut Menkes, sudah tidak disediakan air dalam kemasan. Masing-masing orang yang ikut dalam rapat, wajib membawa botol minum sendiri.
"Jadi (sampah) plastiknya sedikit," kata Menkes Nila Moeloek menjelaskan.
Dukung gerakan antiplastik
Menkes sangat mendukung oleh gerakan antiplastik, apa pun bentuknya. Baik itu untuk botol minum maupun tempat untuk membungkus sesuatu saat pergi berbelanja.
"Saya juga kalau pergi belanja sudah membawa tas sendiri. Tidak bawa plastik," kata Menkes.
"Kalau dia kasih plastik, saya bilang tidak," katanya menambahkan.
Sambil bergurau Menkes mengimbau agar membawa koper berukuran besar apabila barang belanjaan berjumlah banyak.
"Kalau kamu mau belanja yang banyak, bawa koper saja satu. Masukin," ujarnya
Selain mengharuskan anggota rapat membawa botol minum sendiri, Menkes juga mengimbau agar saat rapat makanan ringan yang disediakan adalah buah-buahan.
"Buah-buahan kita itu enak-enak. Saya paling suka kalau dapat duku. Bisa enggak berhenti makannya," kata Menkes lagi.
Advertisement