Liputan6.com, Jakarta Dalam pemaparan pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dokter spesialis mata Ratna Sitompul menyampaikan selain katarak, ada penyakit mata lain yang sebabkan kebutaan.
"Uveitis termasuk salah satu penyakit mata yang menyebabkan kebutaan pada usia produktif (18-60 tahun). Di negara berkembang, dilaporkan 25 persen kebutaan disebabkan uveitis," papar Ratna dalam pidato pengukuhan Guru Besar Tetap FKUI di Gedung IMERI UI, Jakarta, Sabtu, 12 Januari 2019.
Baca Juga
Uveitis adalah peradangan pada uvea --lapisan pada mata yang berada di antara lapisan sklera dan retina. Peradangan uvea paling banyak terjadi pada bagian iris dan badan siliar.
Advertisement
Kondisi ini akan menimbulkan nyeri secara tiba-tiba yang disertai mata menjadi memerah. Pada tahap uveitis terkait infeksi di negara berkembang mencapai 50 persen dari keseluruhan kasus seperti disampaikan Ratna dalam pidato pengukuhannya bertajuk Academic-Based Health System: Transformasi Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kesehatan untuk Menguatkan Sistem Kesehatan Nasional.
Sulit temukan mikroorganisme
Pada kasus uveitis, sulit menemukan mikroorganisme penyebab penyakit ini. Laporan penelitian La Distia Nora dan tim, sebanyak 45 persen penyakit uveitis di Indonesia termasuk jenis uveitis idiopatik.
Jenis uveitis idiopatik adalah sebagian besar tidak diketahui penyebabnya. Keterlambatan diagnosislah yang menyebabkan kebutaan.
"Intinya, pusat pengembangan, baik pendidikan, pelayanan, dan penelitian uveitis perlu dipertimbangkan untuk tersedia," lanjut Ratna.
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement