Liputan6.com, Jakarta Gejala disfungsi dasar panggul dapat mengganggu kualitas hidup para ibu setelah persalinan normal. Beberapa gejala seperti mengompol, tidak dapat mengendalikan buang air besar, peranakan turun, dan gangguan fungsi seksual seperti disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi Budi Iman Santoso.
"Persalinan normal diduga berkaitan dengan kerusakan otot dasar panggul. Padahal, otot ini salah satu komponen utama pembentuk struktur dasar panggul," jelas Budi saat memaparkan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Gedung IMERI UI, Jakarta, Sabtu, 12 Januari 2019.
Baca Juga
Untuk menangani disfungsi otot dasar panggul, perlu ada sistem penilaian (skoring). Sistem penilaian ini bisa memperkirakan kerusakan otot dasar panggul usai persalinan normal kata Budi dalam pidatonya bertajuk Budi Iman Santoso Assessment (BISA), Sebuah Model Prediksi Trauma Otot Dasar Panggul pada Ibu Pasca Persalinan Normal.
Advertisement
Â
Agar persalinan normal berjalan lancar
Fungsi sistem penilaian diperlukan untuk memprediksi, apakah ibu berisiko rendah atau tinggi dalam mengalami disfungsi dasar panggul. Jika ibu tergolong rendah mengalami kondisi tersebut, maka ibu dapat menjalani persalinan dengan baik.
"Ibu bisa bersalin dengan normal tanpa khawatir mengalami disfungsi dasar panggul. Ini juga membantu dokter mengambil keputusan, kalau ibu aman buat melahirkan secara normal," tambah Budi.
Sistem prediksi trauma dasar panggul Budi ini bernama Budi Iman Santoso Assessment (BISA). Sistem BISA bisa diterapkan ke pelayanan kesehatan manapun, baik primer hingga tersier.
"Sistem BISA perlu diterapkan untuk mengendalikan dan menekan kerusakan otot dasar panggul," tambahnya.Â
Â
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement