Sukses

Kemenkes Ingatkan Masyarakat agar Waspada DBD pada Musim Kemarau

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengingatkan masyarakat agar mewaspadai demam berdarah dengue (DBD) tak hanya pada musim hujan, melainkan juga kemarau.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengingatkan masyarakat agar mewaspadai demam berdarah dengue (DBD) tak hanya pada musim hujan, melainkan juga kemarau. Terutama di tempat-tempat genangan air atau barang bekas. Ini karena tempat-tempat tersebut adalah lokasi berkembang biak nyamuk penyebab DBD.

DBD pun rentan menyerang manusia di musim kemarau kalau ada tempat genangan air seperti di barang bekas di gudang rumah atau bak mandi yang jarang dikuras,” kata Menkes Nila di Jakarta, Senin (14/1).

Data Kejadian Luar Biasa (KLB) Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes pada 2018 mencatat, ada 584 kasus DBD yang dilaporkan oleh 6 provinsi dan 8 kabupaten/kota, megutip laman Sehatnegeriku.

Mencegah hal serupa, Kemenkes mengirimkan surat edaran kewaspadaan peningkatan kasus DBD kepada para gubernur sejak November 2018. Selain itu, Kemenkes juga melakukan tindakan pencegahan dengan Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M+, yakni menutup semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi, mendaur ulang barang bekas, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Faskes Diimbau Tetap Waspada

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan fasilitas layanan kesehatan diimbau tetap waspada jika ada demam untuk segera memikirkan kemungkinan demam dengue dan memperhatikan pola penambahan kasus.

“Bila ada kasus DBD maka segera lakukan penyelidikan epidemi dan penanggulangan fokus seperti foging dan pemberian larvasida,” katanya.

Selain itu, tambah dr. Nadia, ada tim gerak cepat yang terintegrasi antara pusat dan daerah termasuk imbauan ke sekolah untuk mengaktifkan PSN.

Untuk mengendalikan kejadian DBD, Kemenkes terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terutama dalam pemantauan dan penggiatan surveilans DBD.