Sukses

4 Pola Makan Orang di Dunia yang Bisa Pengaruhi Lingkungan

Peneliti mengungkapkan adanya 4 diet atau pola makan di dunia yang bisa mempengaruhi lingkungan dan tubuh manusia itu sendiri

Liputan6.com, Jakarta Pola makan manusia ternyata juga berpengaruh dalam isu lingkungan hidup. Hal ini diungkapkan EAT Lancet Commisinoer Dr. dr. Rina Agustina, MSc di gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta pada Jumat (18/1/2019).

Rina mengatakan ada empat diet atau pola makan orang-orang di dunia, yang mampu mempengaruhi lingkungan hidup. Mereka adalah "lose-lose diet", "win-lose diet", "lose-win diet" dan "win-win diet".

1. "Win-Lose Diet"

Rina mengatakan, win-lose diet adalah pola makan yang menyehatkan, namun tidak memperhatikan keberlanjutan bagi lingkungan. Sehingga, jika seseorang melakukan diet ini, dia akan sehat namun tetap menimbulkan kerusakan bagi bumi.

"Dietnya bervariasi. Tapi penekanan ada pada makanan seperti daging merah masih sangat tinggi. Ke depan harus diturunkan, terutama untuk daging merah dan gula sebesar 50 persen," ujar Rina. Selain itu, makanan yang diproses juga termasuk dalam kategori ini.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Pola makan yang tidak sehat bagi tubuh dan lingkungan

2. "Lose-Lose Diet"

"Ini yang paling tidak sehat dan banyak merubah makanan-makanan tradisional kita menjadi makanan yang dilihat sekarang," ungkap Rina.

"Diet barat, tidak sehat, dan tidak berkelanjutan," imbuh peneliti dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Dia mencontohkan, pola makan ini terkandung dari energi tinggi, tidak beragam seperti nasi dengan mi tanpa protein hewani. Selain itu tinggi lemak dan gula, serta protein yang diproses.

 

3 dari 3 halaman

Baik bagi lingkungan belum tentu baik bagi tubuh

3. "Lose-Win Diet"

Pola makan ini memang ramah lingkungan namun sebenarnya tidak sehat. Rina mengatakan, ini sering terlihat pada orang-orang yang merupakan vegetarian yang sangat ketat.

4. "Win-Win Diet"

Diet atau pola makan ini adalah yang paling ideal. Baik bagi kesehatan manusia maupun kelestarian lingkungan. Rina mengatakan, jurnal Lancet merekomendasikan pola makan ini.

Selain itu, pola makan seperti ini sesungguhnya sudah terlihat dalam rekomendasi pola makan yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.