Sukses

Anak-Anak Tak Perlu Punya Banyak Mainan

Benda-benda di rumah bisa jadi mainan yang aman untuk anak.

Liputan6.com, Jakarta Saat anak sudah balita, ia sudah bisa memilih, termasuk meminta kepada orangtua mainan yang diinginkan. Dengan caranya, kadang orangtua bisa luluh mengabulkan permintaan anak membeli mainan baru, padahal di rumah masih banyak.

Sebenarnya, anak-anak tak membutuhkan banyak mainan. Mereka lebih butuh hal baru yang menantang keinginanan untuk bereksplorasi.

"Memasuki usia balita, mereka menjadi semakin tertarik pada eksplorasi objek. Pada tahap ini, kuncinya adalah memberi mereka akses ke hal-hal terbuka yang menumbuhkan imajinasi," kata Anne Rowan-Legg, seorang dokter anak di Children's Hospital of Eastern Ontario, Ottawa, seperti dikutip dari Today Parents.

Mainan ini bisa berupa benda-benda dari rumah, seperti pot plastik, piring melamin atau tumpukan mangkuk. Jika ingin memberikan mainan pilihan terbaik adalah benda-benda seperti balok bangunan, boneka atau boneka binatang.

Tidak ada jumlah minimum mainan yang dibutuhkan anak. Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa ketika balita memiliki lebih sedikit mainan, mereka bermain dengan setiap mainan lebih lama. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih fokus dan bermain lebih kreatif.

 

2 dari 2 halaman

Mainan yang harus dimiliki

"Satu mainan yang harus selalu dimiliki adalah alat gambar, seperti crayon, pensil warna, spidol dan kertas," kata Rowan-Legg.

Alat gambar dan tulis ini sangat menyenangkan bagi anak. Mereka bisa mengekspresikan emosi atau meniru gambar dan belajar untuk fokus. Jika ingin memilih jenis mainan, pilih yang diminati anak. Jangan sampai mainan yang ada dipilihkan tak disukai anak. Tentu hal ini jadi bukan sebuah hal yang menyenangkan.

Pertimbangkan juga untuk 'berbelanja pengalaman'. Aktivitas interaksi, seperti traveling, jalan-jalan ke museum, main ke sawah, atau hiking jadi hal yang sangat dibutuhkan anak-anak.

"Jenis permainan yang paling menstimulus anak-anak adalah melakukan kegiatan yang memungkinkan interaksi pribadi. Jadi, rutin lah mengagendakan untuk berjalan-jalan seru bersama anak, bisa ke museum atau tempat lain yang menarik," ungkap Rowan-Legg.

 

Penulis: Mutia/Dream.co.id

 

Saksikan juga video menarik berikut: