Sukses

Jangan Remehkan Penyakit Ringan, Bisa jadi Itu Pertanda Kanker

Seringkali, pria meremehkan gejala-gejala dari penyakit ringan agar terlihat kuat. Namun, bisa jadi itu merupakan pertanda awal dari kanker pada pria

Liputan6.com, Jakarta Pria seringkali meremehkan pemeriksaan kanker sejak dini. Terkadang, hal semacam ini membuat beberapa jenis kanker pada pria seperti prostat dan penis bisa terjadi dan mematikan.

Selain itu, sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa gaya hidup pria yang dianggap "jantan" seperti merokok, makan berlebihan, dan seks bebas, bisa meningkatkan risiko kanker. Sehingga, sudah seharusnya pria juga memeriksakan apakah ada faktor risiko yang membuatnya rentan terkena kanker.

"Waktu adalah faktor kunci dalam perawatan kanker, tetapi kami justru sering mendapati pasien pria yang menunda memeriksakan diri ke dokter hingga kanker mereka telah mencapai tahap lanjut," kata Senior Consultant - Medical Oncology dari Parkway Cancer Center Singapura, Dr. Richard Quek dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat (1/2/2019).

Quek mengungkapkan, selama ini pria beralasan, gejala-gejala yang mereka alami seperti rasa letih berkelanjutan dan gangguan kemih hanyalah penyakit ringan yang bisa mereka hadapi. Namun, jika berlanjut, semua itu bisa menjadi pertanda awal kanker pada pria seperti prostat atau penis.

"Semakin cepat kita mendiagnosis pasien, semakin baik pula prospek perawatan atau penyembuhan," imbuh Quek dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Kamis (31/1/2019).

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Gejala kanker prostat dan penis

Dua jenis kanker pria yang paling disorot adalah kanker prostat dan penis. Di Indonesia, PCC menyatakan bahwa sekitar 15 kasus ditemukan di setiap populsai berjumlah 100 ribu orang. Kanker ini di tahap awal umumnya muncul tanpa gejala.

Namun, di tahap lanjutan, beberapa gejala seperti perubahan pola kencing seperti lebih sering, sulit memulai atau berhenti, hingga aliran yang lemah, serta munculnya darah di air seni dan nyeri tulang bisa muncul pada kasus kanker prostat.

Sementara, kanker penis sendiri lebih jarang ditemui. Namun, hal tersebut membuat orang sulit mengetahui gejalanya. Beberapa ciri dari kanker jenis ini adalah munculnya benjolan, ruam, atau lecet yang tidak kunjung sembuh, serta pendarahan di alat kelamin pria.

"Meningkatnya usia berperan besar terhadap kemunculan kedua kanker ini, demikian pula gaya hidup tidak sehat. Obesitas, akibat pola makan tak sehat dan kurang olahraga, misalnya, meningkatkan kemungkinan pria mengidap kanker prostat," kata ahli urologi dari Parkway Hospital Singapura, Dr. Poh Beow Kiong.

"Sedangkan merokok, seks bebas, dan infeksi HIV mempertinggi prospek kanker penis," tambahnya.