Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Ciuman 10 Detik, 80 Juta Bakteri Berpindah Lewat Bibir

Walaupun menjijikkan, namun ada alasan mengapa ketika kita ciuman jadi tidak peduli terhadap bakteri

Liputan6.com, Jakarta Ciuman adalah sebuah tanda untuk menunjukkan perasaan cinta pada orang lain. Namun, berhati-hatilah ketika melakukannya pada anak atau pasangan Anda agar tidak menularkan penyakit.

Sebuah penelitian di 2014 mengungkapkan bahwa saat kita berciuman, ini berarti kita saling berbagi air liur dengan orang lain. Di situ, 80 juta bakteri akan berpindah setiap sepuluh detik ciuman.

Walaupun begitu, melansir Business Insider Singapore pada Jumat (8/2/2019), mayoritas bakteri ini jinak. Sehingga, tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan.

"Korelasi yang jelas diamati di antara indeks kesamaan mikrobiota saliva pasangan dan frekuensi ciuman yang dilaporkan secara mandiri, serta waktu berlalu setelah ciuman terakhir," kata para peneliti studi tersebut.

"Dalam percobaan kontrol untuk transfer bakteri, kami mengidentifikasi bakteri prebiotik penanda bakteri Lactobacillus dan Bifidobacterium pada sebagian besar penerima ciuman," tulis para peneliti dalam jurnal daring Microbiome.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Terangsang buat orang tidak jijik

Walaupun terdengar menjijikkan, namun ciuman memang memiliki manfaat untuk membuat seseorang merasa lebih baik (jika dilakukan dengan kasih sayang). Ini karena bibir kita penuh dengan sel-sel reseptor yang konsentrasinya sama tinggi dengan ujung jari.

Selain itu, pakar reproduksi manusia dan psikologi di University of Kent, Inggris Dr. Sarah Johns mengatakan pada The Independent bahwa selain tindakan yang didorong emosi, ciuman membantu kita memilih pasangan yang cocok.

"Manusia tidak memiliki keterampilan penciuman yang kuat dan berciuman, memungkinkan Anda untuk mencium dan merasakan seseorang, serta melihat apakah Anda memiliki respons imun yang berbeda karena kita cenderung merasa lebih tertarik pada seseorang dengan respons imun yang berbeda," kata Johns.

Selain itu, Johns mengatakan bahwa perasaan terangsang juga menghambat rasa jijik. Sehingga, semua bakteri yang akan berpindah tersebut tidak akan terpikir saat kita melakukan ciuman dengan penuh semangat.