Sukses

Saran Dokter agar Anak Tak Mudah Sakit

Pemberian nutrisi yang tepat kepada buah hati membuatnya jadi tak mudah sakit.

Liputan6.com, Jakarta Sekitar 2 dari 10 anak Indonesia mengalami kekurangan berat badan. Hal ini membuat anak tersebut lebih rentan sakit karena kekurangan sel darah merah seperti disampaikan ahli gizi Saptawati Bardosono.

Sel darah merah, kata Saptawati, dibutuhkan untuk membawa oksigen mengalirkan zat yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Kekurangan sel darah merah juga akan menyebabkan anak menjadi pendek.

"Terbukti bahwa 4 dari 10 anak itu sering mengalami infeksi saluran napas, batuk pilek panas secara berulang. Selain itu ada sekitar 1 dari 10 anak mengalami diare yang menghambat penyerapan makanan," kata Saptawati dalam gerakan '1 Juta Iya Boleh" dari Dancow di Jakarta beberapa saat lalu. 

Ancaman terkena berbagai infeksi bisa terjadi ketika anak berada di luar rumah. Anak-anak yang bermain di luar rumah, katanya, 2-3 kali akan lebih tinggi terserang infeksi.

Infeksi yang berulang akan mengakibatkan tubuh membutuhkan lebih banyak zat gizi untuk bisa memerangi infeksi dan untuk tumbuh kembangnya.

 

2 dari 2 halaman

Nutrisi itu pondasi lawan infeksi

Nutrisi berupa serat pangan yang bersifat prebiotik akan membuat bakteri baik di usus melindungi saluran pencernaan. Sehingga bisa menurunkan infeksi di saluran cerna dan pernapasan.

"Sistem pencernaan kita yaitu usus merupakan organ kekebalan tubuh terbesar, karena itu kita harus memodali anak dengan bakteri yang baik pada usus," kata dosen Departeman Nutrisi FKUI-RSCM Jakarta ini.

"Bakteri baik perlu dipelihara agar hidup terus, karena bakteri itu akan melindungi saluran cerna sehingga bisa menurunkan infeksi di saluran cerna dan saluran pernafasan. Selain itu bakteri yang baik di dalam usus akan meningkatkan daya tahan tubuh anak supaya tidak mudah sakit," katanya.

Selain itu, anak juga membutuhkan kalsium dan protein untuk pertumbuhan fisik mereka. Pertumbuhan fisik dapat ditandai dengan pertumbuhan otot dan tulang.

"Protein dan kalsium bisa didapatkan dari makanan, tidak perlu dengan suplemen. Biasanya orang tua akan memberikan susu pada anaknya sebagai makanan selingan di antara waktu makan," katanya.

 

Saksikan juga video menarik berikut