Sukses

Aktif Bergerak Bisa Lindungi Otak saat Tanda Demensia Hadir

Aktif bergerak tidak hanya berguna untuk kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental dan melindungi otak itu sendiri

Liputan6.com, Jakarta Ada cara mudah untuk menjaga ingatan agar tetap segar hingga di usia tua. Sebuah penelitian menyebutkan, tipsnya adalah tetap menjaga gaya hidup aktif bergerak seperti dengan berolahraga atau sekadar mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Melansir Prevention pada Senin (11/2/2019), studi ini dipublikasi di edisi 16 jurnal daring Neurology yang terbit pada 16 Januari 2019. Para peneliti mengukur tingkat aktivitas fisik dari 454 peserta yang hanya dua tahun menjelang kematiannya. 191 dari mereka mengalami demensia, sementara 263 tidak.

Setelah mereka meninggal, para ilmuwan memeriksa jaringan otak orang-orang tersebut. Mereka menemukan bahwa orang yang aktif bergerak, otaknya lebih terlindungi.

"Orang yang bergerak lebih banyak memiliki kemampuan berpikir dan daya ingat lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak banyak bergerak sama sekali," kata penulis studi Aron S. Buchman dari Rush University Medical Center di Chicago dan anggota American Academy of Neurology. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Membantu keterampilan berpikir

Rush menemukan bahwa gerakan pada dasarnya membantu mempertahankan keterampilan berpikir dan memori, terutama di saat tanda-tanda demensia hadir di otak.

Para peneliti juga menemukan adanya korelasi positif antara orang-orang dengan keterampilan motorik yang lebih baik dengan keterampilan berpikir dan memori yang lebih baik juga. Karena itu, Buchman mendorong orang untuk lebih aktif dalam hidup.

"Olahraga adalah cara termurah untuk meningkatkan kesehatan dan penelitian kami menunjukkan bahwa itu mungkin memiliki efek perlindungan pada otak," lanjutnya.

Walaupun begitu, penelitian ini tidak menunjukkan sebab dan akibat. Ada kemungkinan bahwa orang yang kehilangan daya ingat dan kemampuan berpikir juga mempengaruhi aktivitas fisik mereka.

"Diperlukan lebih banyak studi untuk menentukan apakah bergerak lebih banyak benar-benar bermanfaat bagi otak," tambahnya.