Liputan6.com, Jakarta Pekerja yang paling banyak didera stres berat terkait beban kerja berada di sektor e-commerce, arsitektur, dan penyedia konten media. Hasil Survei Faktor Psikologi Kerja juga menyoroti tugas menumpuk dan kompleks sebagai salah satu faktor penyebab pekerja stres berat.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi tersebut paling banyak dialami pekerja di sektor e-commerce, teknologi informasi, desain komunikasi visual, dan pembuat konten. Status mereka bekerja sebagai freelancer (pekerja lepas), bekerja ganda (kerja tetap dan freelance), dan pekerja harian.
Peneliti dan Divisi Riset dan Edukasi SINDIKASI Fathimah Fildzah Izzati merekomendasikan perusahaan untuk mempertimbangkan risiko-risiko yang memengaruhi kesehatan mental pekerja.
Risiko-risiko tersebut berupa kelelahan karena terlalu banyak lembur dan kekerasan seksual di tempat kerja. Ada juga risiko lainnya di luar tempat kerja, seperti kemacetan.
"Perlu ada manajemen stres dan langkah lanjutan baik dalam penanganan maupun pencegahan stres. Caranya dengan memperbaiki kondisi kerja (dengan suasana yang tidak menimbulkan stres berat) serta mewujudkan kerja layak. Tujuannya demi kesehatan mental pekerja," kata Fathimah dalam rilis, ditulis Selasa, 12 Februari 2019.
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Pelatihan kurangi stres
Upaya lain agar pekerja mampu mengontrol stres, lanjut Fathimah, yakni perusahaan atau pemberi kerja perlu memberikan pelatihan penanganan stres. Pelatihan ini bertujuan mengurangi stres pada pekerja.
"Selain itu, perlu menciptakan sistem baru untuk menciptakan suasana kerja yang sehat," ujarnya.
Hasil Survei ini dilakukan oleh Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI), yang dipaparkan Sabtu, 9 Februari 2019 untuk memperingati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Advertisement
Aktivitas fisik di kantor
Dilansir dari laman NDTV, studi terbaru dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine mengungkapkan, sejumlah aktivitas fisik di kantor dapat membantu mengurangi stres psikologis selama atau setelah jam kerja.
Peneliti Casey Lindberg dari University of Arizona mengungkapkan cara menambahkan aktivitas fisik ke rutinitas kantor.
Trik ini dapat mencegah bahkan menghilangkan stres.
- Setiap satu jam sekali, Anda harus berdiri dari kursi. Anda dapat berjalan-jalan sebentar ke meja rekan kerja. Anda bisa mengobrol dengan rekan kerja.
- Anda bisa berjalan cepat atau melakukan peregangan ringan di sela-sela pekerjaan. Coba tutup mata dan duduk tegak.
- Tarik-keluar napas sebanyak 20 kali. Ini dapat membantu Anda membangkitkan suasana hati yang lebih baik.